Mohon tunggu...
Dennis Baktian Lahagu
Dennis Baktian Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Penghuni Bumi ber-KTP

Generasi X, penikmat syair-syair Khairil Anwar, fans dari AC Milan, penyuka permainan basketball.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pengumuman Harga BBM Subsidi Naik Hari Ini, Serasa Kena Prank dan Surprise

3 September 2022   16:54 Diperbarui: 3 September 2022   23:55 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kesibukan tampak terlihat di Istana Merdeka siang ini. Jarum jam di dinding belum lama menunjukkan pukul 13.00 WIB. Beberapa orang staf terlihat merapikan sebuah ruangan yang biasa dipakai sebagai tempat jumpa pers. 

Sebuah meja besar persegi empat berwarna coklat diletakkan memanjang membelakangi sebuah ruangan lain dengan dua buah patung berwarna hitam, Bung Karno dan Bung Hatta, yang diletakkan mengapit jalan masuk keruangan tersebut. 

Diatasnya diletakkan hiasan bunga dengan taplak eksotik menyesuaikan ukuran meja. Terdapat tiga buah kursi dengan sandaran busa bewarna coklat dibelakangnya. Sedangkan dua kursi yang sama diletakkan disisi kiri dan kanan meja saling berhadapan.

Beberapa waktu kemudian sejumlah awak media terlihat memasuki ruangan. Mereka segera memasang peralatan kamera dan mikrophone di area yang telah ditentukan. Ada yang terlihat berbicara dengan rekan lainnya dan ada pula yang merapikan penampilan. Selebihnya memastikan peralatan yang dibawa lengkap dan berfungsi untuk mengabadikan momen yang sebentar lagi menjadi bahan peliputan.

Selang beberapa menit, dari dalam ruangan Istana Merdeka, Presiden Joko Widodo tampak memasuki ruang jumpa pers. Di belakangnya mengikuti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri ESDM Arifin Tasrif, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Presiden mengambil tempat duduk di tengah diapit oleh Menkeu di kanan dan Mensos di sisi kiri. Sedangkan Mensesneg dan Menteri ESDM duduk di sisi meja yang berhadapan.

Konferensi pers siang ini dibuka oleh Presiden Joko Widodo yang dilanjutkan dengan penjelasan teknis secara bergantian oleh ketiga menteri lainnya. Mulai dari Sri Mulyani, Arifin Tasrif dan Tri Rismaharini. Mensesneg lebih banyak menyimak dan terlihat menorehkan catatan-catatan pada buku kerjanya.

Apa yang disampaikan Presiden siang ini mungkin tidak mengejutkan lagi. Heboh kenaikan harga BBM bersubsidi telah mewarnai pemberitaan nasional selama dua minggu terakhir ini. Awalnya kenaikan harga BBM diprediksi akan disampaikan pada 31 Agustus 2022 yang lalu yang mengakibatkan antrian panjang kendaraan di SPBU yang terjadi dibeberapa wilayah.

Namun pengumuman resmi itu tak kunjung datang. Malah menjelang tengah malam 31 Agustus 2022, PT. Pertamina merilis harga terbaru tiga produk BBM non subsidi yang ketiga-tiganya mengalami penurunan hingga diangka 2000 rupiah. Penurunan harga BBM non subsidi menghiasi pemberitaan media cetak dan online pada 1 September 2022. 

Warga masyarakat pun tampak lega tanda-tanda kenaikan BBM subsidi tak terlihat. Aktivitas perekonomian kembali ke mode awal. Tidak ada lagi panic buying terlihat di SPBU. 

Apakah penurunan harga BBM non subsidi menjadi pertanda bahwa harga solar dan pertalite tak jadi naik? Beberapa analisa warga di warung-warung mencoba mencari pembenaran atas argumen masing-masing.

Namun kabar kenaikan harga BBM subsidi menjadi kenyataan siang ini. Tidak ada angin tidak ada hujan, bahkan serangan Rusia ke Ukraina siang ini pun terlihat senyap-senyap saja, menjelang pukul 13.30 WIB Pemerintah memutuskan untuk merevisi harga pertalite, solar dan pertamax dengan harga yang mengalami kenaikan. 

Keputusan tersebut mulai berlaku pukul 14.30 WIB siang ini atau satu jam setelah diputuskan. Serasa kena prank. Seakan-akan Pemerintah tiba-tiba datang ke rumah kamu dan.......surprise....BBM naik....

Bisa dipahami bahwa pengumuman yang tiba-tiba ini mungkin cara lain dari Pemerintah untuk meredam panic buying. Mencoba meredam argumentasi yang muncul jika pengumuman dilakukan malam hari. Atau memanfaatkan momen akhir pekan dimana banyak para kritikus yang sedang berlibur dan jauh dari media. Juga seolah mematahkan mitos Jumat Keramat yang sering kita dengar dan menggantinya dengan Sabtu Pekan Bahagia.

Hanya saja, prank kali ini berhasil, memupus rencana berakhir pekan dikampung bertemu sanak-saudara karena perlu merevisi kembali budget keekonomiannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun