Manchester City disetiap babak gugur ucl pasti selalu menarik perhatian para penggemar bola. Contohnya daja kekalahan yang masih fresh diingat adalah saat Manchester City dicomeback Real Madrid di semifinal leg 2, dan Manchester City kalah di final 2020/21 dari chelsea dengan skor tipis 1-0.Â
KekalahanKekalahan-kekalahan tersebut pasti langsung mengingatkan para penggemar bola pada kutukan dukun Afrika. Lantas mengapa setiap kekalahan Manchester City di babak gugur pada liga champions selalu dikaitkan dengan kutukan dari dukun Afrika. Berikut akan kita bahas beberapa fakta mengenai kutukannya.Â
1. Puasa gelar liga champions Guardiola
Pep Guardiola sendiri hanya memiliki dua gelar liga champions dan semua itu diraih saat masih melatih Barcelona. Diraih pada musim 2008/09 serta 2010/11. Setelah itu Pep tidak pernah lagi membawa pulang gelar itu lagi, baik itu saat ia melatih penguasa bundesliga yaitu Bayern Munich dan saat ini melatih Manchester City. Pep Guardiola sendiri paling maksimal hanya mencapai gelar runner up liga champions.Â
2. Alasan dukun Afrika mengutuk Manchester City
Setiap kekalahan Manchester City di liga champions umumnya saat partai gugur pasti kutukan dukun Afrika selalu menjadi trending topic disetiap kalangan penggemar sepak bola. Lantas mengapa dikutuk? Sudah menjadi rahasia umum bahwa bukan Manchester City lah yang dikutuk melainkan Pep Guardiola lah yang mendapat kutukan tersebut.Â
Ia mendapat kutukan tersebut sebab sering mencadangkan pemain asal Afrika Yaya Toure pada tahun terakhirnya. Hal ini lantas membuat para pendukung dari Afrika berpaling dari Manchester City dan Pep membuat seluruh warga Afrika melawan dirinya, ujar agen Yaya Toure Dimitriy Seluk. Agen Yaya Toure juga menambahkan bahwa ia yakin di masa depan banyak dukun Afrika yang akan mengutuknya agar pep tidak memenangkan gelar liga champions lagi.Â
3. Siapa sosok Yaya Toure dan hubungannya dengan Pep Guardiola
Yaya Toure sendiri memiliki beberapa banyak jasa yang paling dikenal dalam karirnya sebagai pemain sepak bola. Para penggemar sepak bola lama pasti sudah tau bahwa Yaya Toure ikut campur tangan dalam membantu Barcelona meraih gelar liga champions pada 2009 dan membantu Manchester City dalam meraih gelar premiere league pertama pada tahun 2012.Â
Manchester City sendiri memberi gelar legend pada sosok Yaya Toure. Tapi dibalik kesuksesannya ia dirasa memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan Pep Guardiola sebagai mantan pelatihnya dulu, mereka bahkan sudah tercium memiliki hubungan yang tidak harmonis sejak keduanya masih berada di Barcelona dan hubungan yang kurang harmonis itu masih terbawa di Manchester City.Â
Yaya Toure sendiri memang sering dicadangkan saat berada di Manchester City oleh Pep Guardiola selama dua tahun terakhir setelah kedatangan Pep di Manchester City sebelum Yaya dilepas oleh Manchester City. Yaya sebagai pemain profesional yang diperlakukan seperti ini oleh Pep pun dituding membunuh karir Yaya oleh saudara Yaya Toure yaitu Eboue. Bahkan Pep Guardiola sempat dituding rasisme oleh Yaya Toure.Â
Diatas adalah tiga fakta dari kutukan dukun Afrika kepada Pep Guardiola. Selama melatih Manchester City beberapa kegagalannya pada liga champions selalu dikaitkan oleh kutukan dari dukun Afrika. Bahkan kekalahan fatal Manchester City pada final liga champions di partai final 2020/21 dan partai semifinal 2021/22 lagi-lagi mengangkat isu kutukan dukun Afrika.Â
Seperti itu saja bahasan kita kali ini jika ada dari teman-teman yang ingin berpendapat seputar kutukan dukun Afrika boleh dan bisa banget kirimkan di kolom komentar, mohon maaf jika ada kesalahan kata sekian terima kasih.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H