Andaikan saja ya Triana Rahmawati tinggal di sekitar kami, Depok, Mbak Asih bisa mendapat pendamping masalah kejiwaan. Tentunya teman-teman bertanya siapa Triana  Rahmawati  . Kita kenalan yuk.
Diawali rasa kepedulian yang tinggi  pada Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) Tria begitu perempuan ini dipanggil mencari tahu tentang masalah kejiwaan, apa yang dilakukan oleh masyarakat awam dan yang terpenting adalah apa yang bisa dilakukan pada mereka penyandang ODMK.
Triana Rahmawati adalah alumni Universitas Sebelas Maret (UNS)  bersama temannya dari Ilmu Sosiologi fakultas Sosiologi Febrianti Dwi Lestari dan Wulandari, mereka  memulai mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat UNS. Ketiganya hendak mendekati persoalan ODMK dari Ilmu Sosiologi.
Setelah lulus sebagai mahasiswi  terbaik FISIP UNS 2015, perempuan cerdas ini tidak mau bekerja di kota besar seperti Jakarta (padahal keluarga besarnya tinggal di Bekasi dan Jakarta) tetapi memilih bekerja di Surakarta.Â
Rasa kepedulian  kepada orang yang tersisih seperti ODMK, wanita kelahiran Palembang, 15 Juli 1992 timbul awalnya  ketika masih kuliah dan kost dimana lokasinya dekat dengan panti rehabilitasi untuk ODMK.Â
Sangat miris  melihat kenyataan orang-orang sekitar memandang sebelah mata pada ODMK. Diawali rasa kepedulian yang tinggi itulah Tria begitu wanita ini terpanggil mencari tahu tentang masalah kejiwaan, apa yang dilakukan oleh masyarakat awam dan yang terpenting adalah apa yang bisa dilakukan mereka penyandang ODMK.Â
Komunitas Griya SkizofrenÂ
Hal  pertama yang dilakukan Tria bersama teman-temannya dengan membentuk komunitas  Griya Skizofren di tahun 2014 ( dilakukan Tria sebelum dia tamat kuliah)  yang berisikan sekumpulan anak muda terutama mahasiswa  di Surakarta yang memiliki rasa kepedulian pada mereka penderita ODMK. Awalnya, hanya 10 mahasiswi yang terlibat di Griya PMI. Seminggu 3-4 kali mereka mengunjungi dan berinteraksi dengan ODMK di Griya PMI, hingga akhirnya ada sekitar 50 orang yang terlibat.Â
Oh ya komunitas ini bekerja sama dengan Griya PMI Solo yang menampung orang-orang dengan gangguan jiwa dan yang dilakukan para relawan Griya Skizofren adalah memberikan terapi sosial lewat kasih sayang.
Harapan dengan anak-anak muda TEREDUKASI dengan masalah Kejiwaan
Ke depannya TIDAK ADA LAGI orang Indonesia yang mengucilkan
dengan masalah kejiwaan