Mohon tunggu...
Dennise Sihombing
Dennise Sihombing Mohon Tunggu... Administrasi - Fulltime Blogger

Panggil saya Dennise.Saya ibu dari Rachelle & Immanuelle.Saya suka berkhayal kadang yang agak nyeleneh,he...he...he...for info contact me: dennisesihombing@gmail.com WA : 087874482128

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ladiesiana Menghadirkan Prodia Women's Health: Sehat Itu Harus Ke Dokter

9 Maret 2018   21:44 Diperbarui: 14 Maret 2018   21:54 2047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: DR.Dr.Raditya Wratsangka,SpOG (dokpri)

Foto: Dokter & Staff PWHC (dokumentasi pribadi)
Foto: Dokter & Staff PWHC (dokumentasi pribadi)

                                                            

Apa sih yang membedakan PWHC dengan Prodia?

Prodia adalah labotorium yang sudah berdiri sejak tahun 1973.Labotorium Klinik Untuk Diagnosa Lebih Baik. Seiring dengan berjalannya waktu Prodia ingin mrmberikan pelayanan yang lebih pada para wanita. Untuk itulah hadir PWHC yang tujuannya Menjaga Hidup Perempuan Sehat Yang Dipantau Terus Kesehatannya.

Kita Wanita seperti cerita saya diatas, jarang sekali ada yang "aware" memeriksa kesehatan organ tubuh. Apalagi tidak merasakan gejala apa-apa. Padahal lebih baik mencegah daripada mengobati. Memang ada biaya extra tambahan untuk kita ketika check-up ke dokter. Namun perlu diingat biaya akan menjadi lebih mahal ketika sudah terkena kanker pada stadium lanjut. Kalaupun ada asuransi / BPJS selain ada limitnya juga tentunya lebih baik sehat'kan daripada sakit

Center of Excellence In Women Healthini merupakan visi dari PWHC. Ibu Rini, dari PWHC menambahkan informasi pelayanan kesehatan  khusus untuk wanita,

"Disini pelayanannya didesain khusus menyesuaikan  gaya dan sentuhan kewanitaan. Pemeriksaan tentunya menyesuaikan dengan kebutuhan wanita. Dewasa, orangtua, single, berkeluarga, tentunya berbeda. Disini tanpa rasa sungkan women's bisa konsultasi tentang apa saja yang berkaitan dengan kewanitaan. Termasuk payudara, serviks atau apa saja", ujar wanita berwajah cantik ini

"Mungkin selama ini pemeriksaan untuk mengetahui kanker serviks itu hanya melalui pap smear yang konvensional dimana hasilnya kurang akurat. Mengapa? karena cairan diambil lalu diletakkan dikaca yang mana cairan bisa tercecer. Namun sekarang ada hasil yang lebih akurat dengan pemeriksaan pap smear Sitologi Serviks berbasis cairan atau biasa dikenal dengan istilah SSBC. Hasilnya lebih akurat karena semua cairan dimasukkan ke dalam botol, tidak ada yang tercecer dan lebih sempurna lagi jika SSBC + HPV DNA( pemeriksaan untuk serviks juga ) dilakukan. Lebih lanjut nanti dokter Raditya akan menjelaskan", ujar ibu Rini

"Apa itu kanker dan apakah kanker itu bisa disembuhkan? Pertanyaan ini sering ditanyakan. Kanker bisa sembuh jika masih dalam stadium dini 1-2. Namun lebih banyak orang yang datang ke dokter itu sudah dalam kondisi stadium lanjut. 

Tentunya untuk kesembuhan lebih sulit dibandingkan yang masih dini. Prinsip utama dalam kesehatan adalah pencegahan, ini terpenting. Ada 3 tahapan yang para Ladies dapat lakukan yang pertama Primary, dimana Ladies bisa memeriksaan kondisi organ kewanitaan seperti melakukan vaksinasi HPV DNA +SSBC. Ini tahap awal untuk memeriksa kondisi serviks wanita. Siapa saja yang wajib melakukan, semua wanita yang berkeluarga dan wanita yang pernah melakukan kontak seksual", ucap Dr. Raditya

Foto: DR.Dr.Raditya Wratsangka,SpOG (dokpri)
Foto: DR.Dr.Raditya Wratsangka,SpOG (dokpri)
                                                      

"Tahap ke-2 Secondary Prevention yaitu melakukan deteksi dini. Dari hasil pertama jika ada bibit kanker bisa langsung diobati, namun itu jika masih dalam kondisi stadium dini. Jika kondisi sudah stadium lumayan seperti 3 dibutuhkan Tertiary Prevention merupakan proses rehabilitasi diri ketika seorang perempuan terkena kanker", lanjut Dr. Raditya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun