Desi 19 tahun. Penampilannya masih seperti anak ABG,kalau keluar masih senang pakai baju you can see. Tetapi siapa sangka anaknya sudah usia usia 2 tahun. Dan sekarang Desi sudah jadi janda. Hah janda? Gak salah?! married usia berapa? 16 tahun.
Kok bisa married masih muda lalu cerai. Ya bisa saja.Desi menikah dengan Adoy karena hamil duluan, saat itu ia masih duduk di kelas 1 SMA. Semula Desi ingin menggugurkan karena apa kata keluarga dan lingkungan sekitar. Tetapi berkat dukungan keluarga besarnya akhirnya ia membesarkan kandungannya dan menikah.
Tapi apa mau dikata ke-2 nya masih sama-sama muda,ego masih tinggi.Kalaupun mereka sudah jadi orangtua kelakuan ya...tetap anak-anak. Setiap hari tiada hari tanpa pertengkaran dan setiapkali bertengkar pasti pulang ke rumah orangtua masing-masing. Akhirnya,tidak bisa dielakkan lagi mereka bercerai. Dan Desi menjadi janda di usianya yang relatif muda.
Kisah pasangan yang bercerai di usia muda tidak hanya dialami oleh Desi. Banyak sekali mereka yang bercerai dengan usia pernikahan baru seumur jagung. Apa penyebab perceraian mereka?
Pergaulan Bebas namanya masa remaja yang dipakai nafsunya bukan berpikir ke masa depan. Ketika saat pacaran mereka seringkali melakukan hubungan suami istri dan berakhirnya dengan kehamilan seperti cerita Desi diatas. Sex jika sudah nafsu tak terbendung lagi.Enaknya sesaat penderitaannya berlangsung panjang
Dijodohkan usia masih 20 tahun tetapi Tami sudah dijodohkan sama pria yang usianya 5 tahun diatasnya dasarnya gak cinta ya karena kemauan orangtua akhirnya bubar. Satu sama lain tidak cocok dan mengedepankan ego sampai akhirnya terpaksa harus cerai
Tidak Ada Tanggungjawab banyak pasangan muda yang menikah namun tidak siap secara finansial.Seperti Heru dia merasa terbeban dan berat untuk membiayai hidupnya, istrinya dan 2 anaknya. Sementara Nia yang notabene ibu rumahtangga saja tidak kuat dengan gaya hidup Heru yang semau gue. Tiap hari bertengkar,lebih baik cerai,amannya seperti itu
Anak Mami susahnya kalau punya pasangan yang masih muda dan anak mami. Setiapkali ada masalah ngadu ke maminya (ibunya). Dan yang menyebalkan sang ibu lebih pro ke anaknya, walaupun si anak jelas yang bersalah. Seorang pria yang pola pikir kiblatnya ke sosok ibu tidak selamanya baik. Karena segala sesuatu dibandingkan ke sosok ibunya. Ibunya pintar masak, pintar menjahit, pintar cari uang semuanya harus ada di istri, kan bahaya! Ini yang tidak boleh dan penyebab perceraian
KDRT pasangan muda itu rentan perceraian salah satu penyebabnya adalah KDRT. Suami yang masih muda seringkali emosinya meledak utuk suatu masalah yang seharusnya sepele. Siska,saudara saya. Sudah tidak ada tempat lagi ditubuhnya yang mulus tanpa bekas pukulan suaminya, Rudi. Salah dikit bicara langsung dipukul begitupun ketika dia protes untuk sikap suaminya yang kasar dengan gampang pukulan itu melayang. Kalau terus-terusan mengalami KDRT lebih baik jadi janda, bebas lahir bathin dari siksaan suami, begitu alasan saudara saya Siska mengapa akhirnya dia menggugat cerai suaminya
Balas Budiwah...ini yang menyebalkan terpaksa harus menikah karena balas budi kebaikan mertua pada keluarga. Hal ini yang dialami Tita. Sebenarnya dia hendak protes dan tidak mau menikah dengan Agus karena memang tidak ada chemistry. Namun orangtua terus memaksa karena merasa berhutang budi pada keluarga besan. Tita berusaha untuk menjalankan rumahtangganya. Namun makin kesanya Tita merasa tidak nyaman hidup bersama suami yang tanpa dilandasi cinta
Masih Kanak-kanak
Di zaman now remaja usia 18-22 banyak yang kebelet mau married. " Aku bukan karena hamil duluan tetapi menikah muda itu enak, anak masih kecil ibunya masih muda", begitu alasan Wiena. Memang benar Wiena terlihat masih muda anaknya usia 7 tahun ia masih 25. Terlihat seperti tante dan ponakan.
Namun rumahtangga Wiena dan Alex setiap hari diwarnai keributan. Wiena tidak tahan dengan sifat Alex yang kekanakan, tidak ada dewasanya. Setiapkali cekcok Alex selalu ngancam, "guebilanginibugueloh!" Hah?! ini tumahtangga kaya mainan. Alex sama sekali tidak dewasa. Tidak bisa memecahkan masalah dan selalu mengadu sama orangtuanya. Yang akhirnya, Wiena selalu disalahkan. Sekali duakali Wiena ngalah, tetapi sikap Alex semakin menjadi. Dia tidak merasa punya anak dan istri. Daripada terus cekcok akhirnya Wiena menggugat cerai. Yang nyeseknya Alex bilang, "Gugataja! emangmasalahbuatgue?! Hilangsatudatanglagi", alamak...
SamaEgo
Pasangan muda bercerai karena sama ego-nya. Astrid dan Tito, mereka seumur 21 tahun. Ketika berdebat tidak ada yang mau mengalah. Menurut Astrid, Tito itu suami yang egois! Saat dirinya sakit Tito tidak care hanya menyuruhnya berangkat sendiri ke dokter.Â
Sementara Tito maunya si anak home schooling. Tidak ada yang mau mengalah. Sama-sama mempertahankan argumentasi dan pendapatnya yang benar. Dan tidak ada yang mempan diberikan nasehat. Saat ke-2 nya sepakat berceraipun tidak ada yang menyesal
CEMBURU katanya lambang cinta, tetapi kalau terlalu cemburu bisa mati berdiri. Vita misalnya tidak tahan dengan sikap Abdul yang kebangetan! tiap hari HP nya di cek mulai dari WA, sms, telphone masuk dan keluar. Semua ditanya ini siapa itu siapa. Kalau ada nama yang dicurigai langsung ditelphone.Â
Vita sudah menjelaskan dari bahasa yang baik sampai yang kasar tetap saja suaminya gak mau ngerti. Belum lagi kalau pulang harus tepat waktu tidak bisa telat. Capek ngadepin suami yang overlove alias cinta berlebihan yang dibumbui cemburu, cerai itu yang terbaik deh!
Landasan Agama yang lemah salah satu faktor yang bisa membuat rumahtangga muda bercerai. Di Nasrani, apa yang telah dipersatukan Tuhan tidak boleh kecuali melalui kematian.
Namun, hal ini seringkali dikesampingkan ketika ego, kecewa, sakit hati sudah menyatu. Sebaiknya, sebelum melangkah dan memutuskan perceraian konsultasikan terlebih dahulu kepada keluarga baik pihak suami / istri. Dan libatkan juga pemuka agama. Siapa tahu masih bisa dirubah sikap suami.
Bercerai bukan solusi untuk lepas dari permasalahan hidup. Semoga para pasangan muda berpikir dahulu sebelum memutuskan.Dan diantara Kompasianer mungkin ada yang mau share? Monggo berbagi cerita, dengan senang hati( D/s)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H