Mohon tunggu...
Dennise Sihombing
Dennise Sihombing Mohon Tunggu... Administrasi - Fulltime Blogger

Panggil saya Dennise.Saya ibu dari Rachelle & Immanuelle.Saya suka berkhayal kadang yang agak nyeleneh,he...he...he...for info contact me: dennisesihombing@gmail.com WA : 087874482128

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ada Apa dengan Cinta di Film Surat Cinta untuk Kartini

21 April 2016   23:59 Diperbarui: 22 April 2016   00:40 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Special tokoh Sawardi yang diperankan Chico.Pria langganan pemain film layar lebar bagus actingnya,angkat 2 jempol deh.Chicco "pas" sekali memerankan tokoh tukang pos zaman dulu.Seperti ketika ia mengayuhkan kakinya pada sepeda ontel zaman behula bertelanjang kaki,tidak terlihat canggung.Begitupun dengan tatanan rambutnya yang selalu kelimis.

Chicco bermain cantik,ia menguasai perannya.Hanya saja logat Jawanya tidak terlalu kental ya ketika berbicara.Namun secara kesuluhan Chicco bermain total Demikian juga untuk tokoh utama pendatang baru Rania Putri Sari.Sebagai Kartini, Rania bermain total, menghayati perannya, bagaimana ia menjadi puteri keraton yang anggun,sopan dan menurut kata orangtua termasuk ketika ia minta sekolah ke Belanda namun pakdenya tidak mengizinkan.Rasa kecewa Kartini dituangkan dalam secarik surat.

“Seandainya saya dilahirkan 100 tahun dari sekarang saya yakin akan banyak yang berjuang bersama saya”.–Kartini-

Di film i ni walaupun merupakan cerita romantika percintaan,namun pesan moral untuk “penonton” yang menyaksikan tetaplah sama dengan sejarah cerita Kartini yang sesungguhnya,bahwa,perempuan itu harus belajar dan pintar karena dia kelak akan menjadi seorang ibu yang akan mendidik anak-anaknya kelak.Seorang perempuan perempuan Jawa harus menghargai dirinya dan harus bermanfaat bagi orang banyak.Ada satu pernyataan Kartini yang menyentuh,

Kita tidak bisa merubah asal tetapi kita bisa merubah cara berpikir kita.Saya sebagai generasi ibu Kartini setuju akan hal itu.Terlahir dari asal manapun sekalipun dari anak petani yang orangtuanya tanpa pendidikan,namun “kita” perempuan Indonesia dapat merubah cara berpikir kiita salah satunya dengan mengutamakan pendidikan.Karena sudah saatnya Perempuan Indonesia sejajar dengan pria dalam hal pendidikan,pekerjaan namun tentunya tidak melupakan kodratnya sebagai perempuan Idonesia yang menjadi ibu dan istri dalam keluarga. 

Sedangkan Ningrum,anak dari Sawardi actingnya memukau dan menjiwai.Bocah lugu ini seringkal “ceplos” melihat tingkah lakunya yang tiba-tiba berubah dari keseharian.Seperti saat Sawardi hendak pergi dan menyisir rambutnya hingga klimis katanya,”pak kok belahan rambutnya berubah sisirannya?biasanya tidak begitu pak?”,geeerrrr….semua penonton tertawa

Begitupun dengan sahabat Sawardi,Mujur.Actingnya bagus dan hidup.Sebagai teman yang melengkapi.Dimana Mujur selalu menghibur walaupun jarang memberikan semangat pada Sawardi ketika melakukan pendekataan pada Kartini. Sementara untuk pemain lain seperti Keke Harun dan Ayu Diah Pasha.

Acting mereka bagus sesuai dengan  cerita sejarah Kartini.Mereka mampu memainkan peran dengan apik sebagai ibu tiri Kartini dan ibu kandung Kartini.Hanya sedikit saja masukkan saya sebagai penonton, disini kurang sekali bahasa Jawa dimasukkan dalam keseharian dialog. Andaikan ada itu akan lebih hidup lagi. Dan juga seandainya pada akhir cerita ada sound track lagu,”Ibu Kita Kartini” akan lebih sempurna lagi.   Namun secara keseluruhan,film ini sangat bagus. Cocok di tonton oleh segala usia. Dan lebih bagus lagi jika yang menonton adalah keluarga yang memiliki anak perempuan agar mereka mengetahui bagaimana sejarah Kartini dalam memperjuangkan perempuan Indonesia untuk maju dalam pendidikan.

Ada lagu yang ingin saya persembahan di hari Kelahiran Kartini,hari ini 21 April,

Ibu kita Kartini

Puteri sejati

Puteri Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun