Wah tidak terasa nih saya,Dennise berbagi cerita dari A-Z tentang Commuterline.Tetapi kurang mantap rasanya kalau sebagai pengguna kereta Commuterline tidak memberi masukkan untuk kemajuan.Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan:
1.Kereta Khusus Wanita
Sekitar setahun yang lalu ya,saya sebagai penumpang Commuterline merasa dimanjakan dengan keberadaan kereta Khusus Wanita sepanjang 8 gerbong.Setiap pagi jam 7.15 saya selalu naik kereta khusus wanita dari stasiun UI.Walaupun nyaris saya tidak pernah duduk karena sudah penuh dari stasiun Bogor tetapi saya sangat nyaman.
Perbedaan penumpang pria dan wanita ketika pintu Commuterline dibuka adalah kalau perempuan masuk tidak heboh dan tidak beradu otot beda dengan pria.Sikut kiri sikut kanan tidak peduli orang yang ada di depannya terjepit bahkan berteriak "adauuuwww!"karena kakinya terinjak yang penting bisa masuk.Untuk itu sebagai pengguna gerbong wanita rasanya kurang ya kalau hanya 2 gerbong saja depan dan belakang.Saya lebih sering tidak terangkut karena tidak bisa masuk gerbong Khusus Wanita.Bagaimana jika diadakan lagi Kereta Khusus Wanita untuk jam sibuk pagi dan sore.Pasti para wanita akan berteriak,"horeee....akhirnya kereta Khusus Wanita diadakan lagi"
2.Televisi Difungsikan
Saya amati tidak semua kereta Commuterline ada televisi.Saran saya bagaimana jika setiap gerbong kereta diadakan beberapa televisi seperti yang sudah ada.Jika selama ini isi teve hanya tips-tips,info film ataupun stand up comedy bagaimana kalau difungsikan dengan sajian informasi berita dari beberapa chanel teve.Penumpang selain mendapat informasi yang ter-up to date juga terhibur saat kereta penuh maupun tertahan di tengah-tengah rel karena gangguan sinyal
Selama ini kehadiran petugas di masing-masing gerbong itu sangat minim.Tidak semua gerbong ada petugasnya.Termasuk juga di gerbong khusus wanita terutama di jam padat penumpang kadang petugasnya hanya 1 orang bahkan di gerbong campuran tidak ada.Saran saya bagaimana jika petugas ditambahkan dan lebih aktif untuk menegur.Karena seringkali saya lihat bangku prioritas di gerbong campuran diduduki wanita yang tidak hamil ataupun pria.Padahal ada ibu hamil ataupun orangtua yang lebih pantas untuk menduduki tetapi sepertinya sungkan ya untuk menegur
4.Adakan CCTV
Saya tidak tahu apakah kereta Commuterline yang saya cintai ini mempunyai CCTV,seandainya ada tolonglah diadakan.Ini penting loh!untuk mengetahui situasi di dalam kereta terutama dari segi keamanan penumpang ataupun seandainya terjadi human /tehnical error dengan adanya CCTV dapat ditelusuri kronologisnya
5.Penambahan Jam Operational
Kalo selama ini kereta Commuterline jam keberangkatan terakhir dari stasiun Kota menuju Bogor sekitar puluk 23.30 wib seandainya jam operational kereta ditambah lagi menjadi terakhir jam 24.00 malam dari stasiun Kota menuju Bogor,Bekasi dan Tanggerang pasti disambut dengan “horeee…..” oleh semua pecinta Commuterline.Karena keberadaan Commuterline begitu sangat dibutuhkan pada jam larut malam.Selain cepat sampainya tentunya lebih aman dari tindak kriminal.
6.AC dan Kipas Angin
Sekarang ini sudah memasuki musim hujan.Suasana di keretapun ikut dingin seperti diluar.Ini sekedar himbauan saja untuk PT KAI,tolonglah untuk memakai salah satu saja alat pendingin didalam dingin juga tambah adanya AC dan kipas angin,tubuh semakin menggigil menahan dingin
7.Testimoni Penumpang
Testimoni,kritik dan saran dari penumpang baik yang loyal ( setiap hari menggunakan Commuterline ) ataupun yang sesekali naik sangatlah penting untuk kemajuan Commuterline.Untuk sebagai daya tarik Commuterline bisa mengadakan lomba testimoni,kritik dan saran ini sebulan atau 2 bulan sekali.Dengan banyaknya masukkan tentunya Commuterline bisa membenahi diri untuk lebih baik
Secara keseluruhan Commuterline sudah mendekati sempurna.Setiap tahun pelayanannya semakin bertambah kepada konsumen.Hal mendasar yang saya sukai dari Commuterline adalah “merakyat” dengan layanan memuaskan.Semua kalangan bisa naik karena harganya terjangkau.
Untuk Commuterline sukses trus! Kami pengguna Commuterline siap menanti inovasi baru (D/S)
Foto : koleksi pribadi