Dear Commuterline dan Kompasiana
Perkenalkan nama saya Dennise.Banyak kisah menarik duka ( tetapi lebih banyak sukanya ya…) selama menggunakan KRL Commuterline. Saya menggunakan jasa perkereta apian sejak tahun 1990.Waktu itu tentunya suasanaya tidak senyaman sekarang,bersih dan aman. Dulu,yang namanya kereta ekonomi siapa saja bebas masuk. Alat rumahtangga seperti tangga,buah-buahan di keranjang yang besar,ayam,kambing sampai copet numpuk jadi satu.Dulu,kalau menjelang Lebaran yang namanya kereta ekonomi itu jadi seperti pasar kecil dimana penumpangnya ada yang bawa “dagangan” untuk dijual lagi seperi sarang ketupat,ayam kampung bahkan kambing juga ada. Jangan tanya penumpang dimana dagangan adanya dimana. Lebih besar kapitas barang dagangan daripada penumpang.Karena rata-rata buah-buahan itu memakai keranjang bambu yang dianyam,jadi makan tempat. Nyaman gak sih di kereta ekonomi?oooh…tentu saja tidak! Apalagi yang namanya kalo hujan seperti sekarang ini penumpang bisa ikutan basah kuyup di dalamnya.Karena pintu tidak tertutup,kaca jendela rata-rata pecah.Yang tidak nyamannya lagi di kereta tentunya copetnya itu loh yang luaaarrr….biasa banyaknya.Mereka ber-genk di dalam 1 gerbong.Rata-rata 4-5 orang.Para copet itu paling senang kalo kereta puadaaat.Karena mereka jadi lebih mudah untuk menyilet tas penumpang.Dan hal paling ekstrim yang pernah saya saksikan adalah copet jambret di kereta.Dimana sasarannya adalah kalung emas,handphone dan tas perempuan,setelah menjambret mereka langsung lompat disaat kereta berjalan.Benar-benar adegan yang menegangkan.
Untunglah sekitar tahun 2011 PT Kereta Api Indonesia ( KAI ) langsung berbenah.Dengan mengadakan uji coba kereta dari kereta Pakuan,Ekspress,ekonomi beralih semuanya ke kereta Commuterline ( CL ) sambil menerbitkan kartu Commuterline untuk pelanggan kereta.Kegunaan dari kartu ini adalah lebih praktis karena tidak perlu antri di kasir lagi.Jadi bisa langsung di tempel di pintu masuk saat masuk stasiun dan keluar stasiun.
Beberapa kali terjadi perubahan tarif harga dalam rangka penyesuaian akhirnya di tanggal 1 April 2015 ditetapkanlah harga Rp 5000 dengan rincian 1-25km pertama dimana penumpang hanya dibebankan Rp 2000 saja Rp 3000 subsidi dari pemerintah begitupun penambahan selanjutnya 1-10km tarifnya Rp 1000 tetapi penumpang hanya dibebankan Rp 500 karena subsidi Rp 500 dari pemerintah.Baik ya pemerintah Indonesia….
Cerita tentang kereta Commuterline ( CL ) memang seru…..
Hmmm…cerita dukanya dulu ya!seminggu terakhir ini jalur kereta api rada crowded.Dimana saat kereta pagi akan masuk ke stasiun Gambir dari arah Selatan lama sekali ditahannya.Begitupula memasuki stasiun Juanda,Sawah Besar hingga masuk Kota.Hal ini karena trafic perjalanan perkeretaan apian yang banyak,”First In and First Out “ dimana yang masuk harus diimbangi dengan yang keluar dari stasiun Kota.Tetapi dalam setiap pekerjaan memang “tidak ada yang sempurna”. Saya,sebagai penumpang sadar betul bahwa PT KAI selalu ingin memberikan yang terbaik tentunya untuk penumpang.Tetapi kadang “tehnical error” memang diluar dugaan.Seperti gangguan sinyal,ini tidak bisa dihindari.
Begitupun ketika peristiwa tanah longsor antara stasiun Citayam dan Bojong gede beberapa waktu yang lalu.Kereta dari Kota menuju Bogor tersendat perjalanannya
“Kami mohon maaf untuk para penumpang di karenakan adanya tanah longsor dan pohon tumbang antara stasiun Citayam dan Bojong Gede maka perjalanan Anda mengalami hambatan.Kereta hanya sampai stasiun Depok saja.Kami sarankan untuk mencari alternative lain.Kami mohon maaf atas ketidak nyamanan ini,terimakasih”,begitu permintaan maaf yang disampaikan Commuterline pada seluruh penumpang.
Salud dengan “attitude” dari pihak Commuterline.Permintaan maaf yang sebelumnya tidak pernah saya rasakan ketika naik kereta ekonomi ketika terjadi hambatan.
Sungguh banyak perubahan yang terjadi dari Commuterline dari tahun ke tahun.Saya paling senang kalau sampai stasiun Pasar Minggu karena “announcer” nya menyuarakan,
”Selamat datang di stasiun Pasar Minggu,perhatikan barang bawaan Anda jangan sampai tertinggal di stasiun.Terimakasih atas kepercayaan Anda telah menggunakan jasa kereta api”,duh….benar-benar sebagai penumpang dihargai dan diperhatikan sekali
Begitupula ketika akan sampai di stasiun yang dituju.”Sesaat lagi kereta akan memasuki stasiun Jayakarta.Hati-hati melangkah,perhatikan celah antara peron”