Mohon tunggu...
Dennise Joyliem
Dennise Joyliem Mohon Tunggu... Penulis - murid aja

ok

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resensi Buku Harry Potter dan Orde Phoenix

29 Maret 2020   23:26 Diperbarui: 8 April 2021   13:41 4769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover buku Harry Potter dan Orde Phoenix yang dilakukan resensi (Sumber : www.infoplease.com)

Dari cerita ini, Harry yaitu karakter utama di buku ini, berkenalan dengan karakter-karakter baru yang tidak disebutkan di buku-buku sebelumnya. 

Ditambah di cerita ini ada banyak pesan moral yang bisa kami pelajari yang salah satunya, “Manusia tidak bisa bertahan hidup tanpa bantuan orang lain yang peduli”, dll.

Untuk buku Harry Potter Seri ke empat yaitu Harry Potter dan Piala Api, pengarang dan seri tetap sama. Di dalam cerita tersebut, karakter Voldemort mulai memunculkan diri pertama kalinya dan dipertegaskan sifat karakternya. 

Seperti pada saat Voldemort mulai berhadapan dengan Harry Potter di kuburan pada saat dibabak terakhir kompetisi. 

Di cerita ini juga menyebutkan orang tuanya yang sudah meninggal dan membantu Harry Potter melawan Voldemort yang membuat suasana cerita lebih menenangkan. 

Bukunya tidak sebanyak halaman seperti yang kelima. Di cerita itu juga memiliki banyak pesan, salah satunya adalah “Jadilah teman yang setia meskipun sedang berhadap-hadapan.”

Kekurangan Buku:

Sayangnya, karena buku Harry Potter dan Orde Phoenix adalah buku paling tebal diantara semua seri, pembaca lebih memilih untuk menonton filmnya dibanding membaca. Karena film Harry Potter dan Orde Phoenix durasinya lebih cepat dibanding yang seri Harry Potter lainnya. 

Membawa buku ini untuk dibaca di luar rumah juga sulit untuk orang-orang karena tebal dan berat. Buku ini juga ada sebagian kata-kata yang tidak diketahui yang membuat pembaca bingung dan harus memikirkan dua kali arti ceritanya.

Sayangnya, untuk Harry Potter seri yang keempat, cerita yang ingin disampaikan tidak terlalu menarik karena hanya fokus dengan perlombaan Piala Api. Ditambah ada kata-kata yang tidak gampang dimengerti yang membuat pembaca harus memikirkan dua kali arti ceritanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun