6 Alasan Mengapa Memilih Ahok!

AHOK, itulah nama yang sekarang selalu menjadi buah bibir di masyarakat Indonesia, tidak hanya di daerah Jakarta. Gaya nya, kebijakan nya, keberanian nya, menjadi daya tarik untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Karena itulah saya mencoba membuat "analisis ringan" mengenai Ahok. Inilah 6 alasan mengapa Ahok memang layak dipilih.

1.Tegas dan Berani

ketegasan ahok memang sudah tidak diragukan lagi,bagaimana tidak, kebijakan nya Ahok selama ini tidak pandang bulu, baginya kebenaran diatas segalanya, tak peduli siapa yang melanggarnya. Penggusuran di kalijodo, maupun penggusuran luar batang adalah salah satu contoh kecil nya saja. Ahok bahkan menantang warga luar batang untuk menggugat masalah penggusuran jika merasa keberatan dengan kebijakan nya. Belum lagi keberaniannya memecat para PNS yang tidak bekerja sesuai tugasnya. Ribut dengan DPRD DKI pun dia tidak takut,apabila dia merasa tindakan nya benar dan sesuai dengan undang-undang.

2.Banyak Gebrakan

Pemimpin daerah memang sangat dibutuhkan untuk membuat suatu gebrakan-gebrakan yang bermanfaat untuk warganya.Untuk hal ini, Ahok sudah tidak diragukan lagi. Banyak gebrakan nya yang membuat orang memuji nya. Jakarta Smart City contohnya dengan tujuan mempermudah kinerja aparat pemprov DKi agar cepat merespons keluhan masyarakatnya. Pengembangan Infrastruktur seperti MRT yang mulai tancap gas di era-nya, setelah sekian lama mangkrak.Belum lagi Reformasi birokrasi nya yang terbilang cukup bagus. dan masih banyak lagi.

3.Unik

Ahok ini punya gaya yang unik dalam memimpin, ucapan nya yang meledak-ledak dan blak-blakan menjadi nilai plus untuk dia.Tak peduli apa jabatan dan strata nya apabila melalaikan tugas nya, siap-siap saja kena "semprot" olehnya. Gaya yang seperti ini justru banyak disukai di era- sekarang ini. Mengapa? karena masyarakat sebenarnya sudah jenuh dengan gaya kepemimpinan yang seolah-olah manis didepan masyarakat ternyata malah maling uang rakyat. Walaupun ada yang bilang gaya blak-blakan nya Ahok adalah produk settingan tapi justru gaya seperti ini menjadi nilai tambah tersendiri untuk nya.

4.Terlalu Sering Dihina

Untuk soal ini, memang tidak semua orang menyukai Ahok, bahkan yang membenci nya juga tidak kalah banyak, tapi sayang "Haters Ahok" ini menggunakan cara yang salah untuk menjatuhkan nya. Menghina soal suku,ras dan agama adalah senjata andalan haters ini untuk menjatuhkan Ahok, tapi mereka lupa ini terjadi di Jakarta, ibukota Indonesia, ya Indonesia. Bermacam-macam suku,ras dan agama ada disini, mereka disatukan dengan 'Bhinneka Tunggal Ika" maupun "Pancasila" . Sehingga cara mereka tersebut justru membuat boomerang buat para haters ini, bagaimana tidak, hinaan-hinaan seperti itu justru membuat masyarakat lainnnya yang sangat menjunjung tinggi "Bhinneka Tunggal Ika" maupun "Pancasila" justru semakin tumbuh rasa cinta nya kepada Ahok. Ituah mengapa Elektabilitas Ahok masih tetap tinggi hingga saat ini. Ingin menjatuhkan Ahok ? Change your strategy haters...hihihi.

5.Transparansi Kebijakan

Soal transparansi kebijakan, Ahok memang jago nya, Bagaimana tidak, hampir semua rapat-rapat bahkan rapat penting sekalipun, Ahok share ke media lewat Youtube, tujuan nya apa? agar masyarakat terutama masyarakat Jakarta mengetahui perkembangan kondisi Jakarta, dan keaktifan masyarakat akan membuat kinerja Ahok semakin mudah, dengan transparansi ini semua hal bersifat terbuka tidak ada yang ditutupi. Inilah yang harus ditiru oleh pemimpin atau pejabat-pejabat lain nya mengenai transparansi kebijakan,sehingga warganya juga ikut membantu perkembangan daerahnya. Mungkin Ahok menjadi yang pertama dan satu-satu nya soal share transparansi kebijakan apapun.

6.Belum Ada yang lebih bagus dari Ahok

Untuk soal ini, analisis untuk konstelasi pilkada DKI, setelah Ridwan kamil menolak maju di pilkada DKI, dilanjutkan PDIP yang mendukung sepenuhnya Ahok-Djarot, dan Tri Rismaharini yang tetap mengabdi kepada masyarakat Surabaya, semakin yakinlah Ahok akan memenangkan pertarungan dI DKI. Bagaimana tidak, lawan-lawan yang muncul untuk menandingi nya di pilkada DKI dianggap hanyalah sebagai figuran saja. Muncul nama Ahmad Dhani ketika itu ( sebelum digeser ke bekasi) justru malah jadi bahan lelucon, belum lagi Sandiago Uno yang sedang berusaha lari sana lari sini di car free day.

 Muncul lagi nama Anies Baswedan mantan menteri pendiikan yang di reshuffle di era-Jokowi karena gebrakan nya yang hanya menghilangkan MOS (Masa Orientasi Siswa). Muncul lagi nama Rizal Ramli yang juga jadi korban Reshuffle di era-Jokowi karena kerjaanya mengurusi  kerjaan menteri lain, belum lagi Yusril Izha Mahendra yang sampe sekarang,saya juga tidak tahu apa prestasi nya.

Demikian analisis ringan ini dibuat, semoga tidak ada yang sakit hati hihii.... Salam " Bhinneka Tunggal Ika"