Mohon tunggu...
Denni Candra
Denni Candra Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi HR - Penulis - Pengajar

Praktisi Komunikasi, Personal Development serta HR – LnD Enthusiast yang suka nulis, penyuka kopi, traveling dan hobi gowes. Selain itu juga memfokuskan diri untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran di bidang Learning & Development, Risk Management, Kepenulisan, Public Speaking dan Tranformasi Budaya (Culture Transformation). Untuk kerja sama kegiatan fasilitasi, kepenulisan dan lainnya, boleh hubungi saya melalui media sosial atau email: info.dennicandra@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Teman Kantor Nyebelin? Tidak Perlu Beli Kopi Sianida

27 September 2016   10:25 Diperbarui: 27 September 2016   10:40 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi : vemale.com

Bagaimana kita saat ini sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari berbagai kejadian yang membentuk kita di masa lalu. Setiap orang pasti memiliki masa lalu serta pengalamannya tersendiri. Kita tidak mengetahui secara persisi pengalaman atau kejadian masa lalu seperti apa yang telah membentuk pribadi orang tersebut. Sekecil apa pun keanehan yang dilakukannya, pasti ada alasan dan makna tersendiri yang melatar belakanginya. Atau bisa jadi tindakan dia yang menyebalkan tersebut dikarenakan kita belum mengenal dia secara dekat.

5. Ajak Diskusi Dan Libat Pihak Ketiga

Jika hal-hal yang telah disebutkan diatas tidak bisa mengurangi atau meminimalisir sikap menyebalkan rekan kerja tersebut, ada baiknya kita mulai melibatkan pihak ketiga untuk membantu mencarikan solusi terbaik. Entah itu dari pihak personalia atau atasan langsung kalau rekan kerja tersebut satu bagian dengan kita. Melalui diskusi bersama serta masukan-masukan positif dari pihak yang netral diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

Jika semua hal tersebut telah dilakukan secara maksimal dan hasilnya masih jauh dari harapan yang diinginkan atau bahkan menjadi lebih parah, maka ada baiknya kita mulai mengambil ancang-ancang untuk pindah kerja. Ini bukan kita melarikan diri dari permasalahan, tapi tidak ada gunanya mempertahankan sesuatu yang tidak bisa membuat kita nyaman. Kalau sudah begitu maka produktivitas dan prestasi kerjalah yang menjadi taruhannya.

Selamat mencoba ...!!!

Denni Candra [FB : DenniCandra, Twitter : @CandraDenni]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun