Salah satu kata yang sekarang ini lagi populer menurut saya adalah "kebenaran" karena baik itu di media cetak maupun elektronik bertebaran berita yang membicarakankebenaran.Entah itukebenaranyang memang benar ataupun kebenaran yang dipaksakan untuk benar. Bahkan banyak yang mengatasnamakan kebenaran untuk saling menyakiti, melukai bahkan menghancurkan. Saya tertarik dengan sebuah kutipan dari seorang penulis yang bernama Edi Mulyonodalam sebuah bukunya yang menuliskan : Sahabat-sahabatku,
sebagaimana angka 10 yang bisa diraih dengan  cara
menjumlahkan angka 8 dan angka 2
atau mengurangi angka 14 dengan angka 4
atau mengalikan angka 2 dengan angka 5,
begitulah Keagungan Kebenaran bisa diraih
oleh setiap orang, kelompok ataupun aliran
dalam keleluasaan cara, pengertian,
dan pengalaman hidup.
Lalu untuk apakah gerangan sesungguhnya
kita saling menyakiti, melukai, menghancurkan, dan
membunuh atas nama Kebenaran?
Sahabat-sahabatku,
rasanya cukuplah Tuhan yang Maha Mengetahui
yang menjadi saksi atas Misteri Kesejatian Kebenaran itu,
bukan aku, engkau ataupun dia ...
Sebuah untaian kalimat yang cukup mengena dan menyadarkan kita untuk tidak salah dalam mengartikan kebenaran. (@Candra Denni) (sumber gbr : http://damiengwalter.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H