Mohon tunggu...
Dwi EndahWulandari
Dwi EndahWulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Bioteknologi Universitas Negeri Malang

Learning by doing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Bioteknologi UM Ciptakan Hi Tissue Ramah Lingkungan

30 Juli 2024   13:14 Diperbarui: 30 Juli 2024   13:16 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sejumlah mahasiswa jurusan Bioteknologi Universitas Negeri Malang (UM) menciptakan inovasi produk tisu wajah dengan memanfaatkan limbah organik pelepah pisang dan alga hijau. Di tangan mahasiswa UM limbah organik pelepah pisang dan alga hijau disulap menjadi sebuah barang yang dibutuhkan oleh masyarakat yaitu tisu wajah.

Tim mahasiswa ini melakukan penelitian dan menciptakan inovasi tisu dari limbah pelepah pisang dan alga hijau terdiri dari Estuning Tyas, Devinda Anggita Putri Sejati, dan Dwi Endah Wulandari dibawah bimbingan dosen Indra Kurniawan Saputra, S.Si., M.Si. Tisu tersebut diberi nama Hi Tissue. Hi Tissue berasal dari kata Higienis. Higienis merupakan perwujudan dari sifat tisu yang higienis dan bersifat antibakteri yang berasal dari alga hijau.

Pelepah pisang dipilih karena mengandung selulosa sebanyak 83,3%, sehingga dapat dijadikan sumber selulosa yang melimpah di Indonesia. Alga hijau memiliki selulosa yang lebih lunak dibandingkan tumbuhan tingkat tinggi (Bogolitsyn et al., 2020). Di sisi lain, alga hijau juga merupakan salah satu kekayaan alam laut yang melimpah di Indonesia (Sari, 2020). Kandungan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin pada alga hijau memiliki aktivitas antibakteri (Chauhan et al., 2023). Dengan demikian, membuat tisu dari kombinasi selulosa pelepah pisang yang kasar dan alga hijau yang lunak berpotensi menjadi tisu antibakteri yang berkualitas.

 

"Hi Tissue diharapkan dapat menjadi alternatif masyarakat dengan menggunakan tissue yang ramah lingkungan. Selain itu dapat meminimalisir penebangan pohon dengan adanya pelepah pisang dan alga hijau" ujar Devinda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun