Maka gambaran rumus yang diperlukan untuk menjawab atau membuktikan bahwa memang benar alam semesta ini terjadi dengan sendirinya adalah rumus mekanika atau rumus gerak partikel dimana rumus ini bisa menentukan pergerakan partikel, sehingga pergerakkan partikel ini mempengaruhi materi secara relatif mengembang atau menyusut membentuk atom. Dengan rumus ini, turunan atau integralnya bisa menghitung atau menentukan kapan partikel atau atom itu bergerak, kapan atom itu dengan atom yang lain saling memicu membuat ikatan membentuk senyawa.Â
Kemudian dengan turunan atau integral dari rumus mekanika itu, senyawa-senyawa itu mulai membuat ikatan dan berkelompok menjadi makro melekul. Rumus ini, integral atau turunannya kita bisa tahu kapan materi itu saling mengikat, menarik, berkumpul, menyatu menjadi materi besar, sangat besar hingga mempengaruhi materi lain supaya tetap di dekatnya (gravitasi). Rumus ini, integral atau turunannya bisa menghitung batas dari gaya tarik sebuah materi, sehingga itu yang menyebabkan semesta ini terus mengembang.Â
Dengan rumus ini, integral atau turunannya kita bisa tahu ujung dari jagat raya, meskipun belum bisa kita indra dengan teleskop sekalipun, karena dengan rumus mengembang dan mengukur waktu reaksi partikel dan materi kita bisa menghitung sejauh mana jagat raya telah mengembang. Dengan rumus ini, integral atau turunannya kita bisa mengetahui posisi dari sebuah partikel terhadap atom, terhadap molekul, terhadap bumi bahkan terhadap jagat raya. Karena ujung jagat raya sudah bisa kita ramalkan dengan  rumus ini atau dengan integral atapun turunan dari rumus ini.
Rumus mekanika atau rumus gerak ini, turunan atau integralnya kita bisa tahu mengapa, kapan, dimana, atom membentuk senyawa protein pertama kali, lalu senyawa protein ini mulai menarik materi lain. Dengan rumus itu pula, turunan atau integralnya protein itu mulai bergerak, menarik materi atau senyawa lain. Kemudian terungkaplah saat kapan pertama kali mahluk hidup ini ada. Dengan rumus ini, integral atau turunannya rumus ini, kita bisa menghitung dengan pasti kapan sebuah protein bergerak membentuk sel, organ dan seterusnya hingga terjadilah mahluk hidup dengan multi organ.
Dengan rumus ini, integral atau turunannya kita bisa tahu pasti kapan sebuah mahluk hidup itu berubah dan perubahan itu pasti berhasil dan kapan perubahan itu akan berhenti. Sehingga tidak ada lagi pertanyaan tentang "the missing link". Seberapa dekat kita dengan rumus tersebut? Atau seberapa dekat sainstek membuat rumus itu? Saya kira cukup dekat, mungkin hanya butuh beberapa langkah saja
Bukti Tuhan tidak ada atau tidak diperlukan dalam terciptanya jagat raya
Jika ada rumus gerak atau rumus mekanika, yang apabila integral atau turunan dari rumus mekanika itu bisa menjelaskan dimana posisi sebuah partikel terhadap jagat raya. Turunan atau integralnya bisa menjelaskan bagaimana bumi, planet dan bintang bergerak. Turunan atau integralnya atau rumus ini bisa menghitung secara presisi ujung dari jagat raya, Â maka :
Pada saat itu, terbukti bahwa semua berawal dari nol, yang artinya peran Tuhan tidak dibutuhkan pada asal-usul jagat raya. Terbukti bahwa Tuhan itu tidak ADA.
Tunggu dulu! Benarkah hanya butuh beberapa langkah saja? "Sek, sek, jek adoh opo wes cedek yo!" Saya kira tadi sudah cukup dekat, tapi beberapa langkah itu butuh waktu berapa lama? Waduh saya tidak tahu, meskipun hanya beberapa langkah saja, jika hanya diam saja, maka selamanya juga gak akan sampai. Hehehehe! Ya sapa tahu kamu mau bantu gitu! Bukannya sudah banyak para ilmuan sudah meneliti, sedang meneliti, mau menenliti saat ini. Biarlah itu menjadi urusan para ilmuan saja. Hmm.. repot lek wes ngene iki. Yo wes terserah kamu saja, iki lanjut moco opo ora iki? Tak teruske, engko mbok woco opo ora?
"Tak teruske, bah bah mbok woco opo ora. Iki tetep tak teruske emboh engko dadi opo."
Saya kira cukup, untuk memotret atau mencuplik ilmu sains dan teknologi, dan kita sudah sama-sama tahu, sudah sama-sama rasa semua pencapaian sains dan teknologi saat ini. Rasa-rasanya kita mati jika hidup tanpa produk dari sains dan teknologi. "Hampa kurasa hidupku tanpa sainstek", "Gak bisa apdet statuslah, gak tahu harus ngapain lah", "Bosan, bete, hjkl;'[]", "Pokoknya aneh aja!". Padahal kenyataanya hanya rebahan, dan gak jelas hidup mau ngapain. Kembali ke potret dan cuplikan sainstek, pokoknya kamu sudah lebih paham rasanya, meskipun tidak tahu itu apa. Tapi yang namanya cuplikan, atau potret, jelas beda dengan kenyataan.
Itulah sains dan teknologi saat ini, semua yang kita rasakan adalah produk dari sainstek. Semua yang ada saat ini berawal dari anggapan bahwa segala sesuatu yang ada saat ini berawal dari nol, atau tidak ada, kemudian manusia mulai mengamati, mengidentifikasi, merumuskan sifatnya. Selanjutnya manusia mencoba memanipulasinya terjadilah produk-produk sainstek saat ini. Semua berawal dari anggapan bahwa segala sesuatu dimulai dari tidak ada, dan mencoba menerka bagaimana itu bisa terjadi.Â
Kemudian munculah teori-teori yang menebak-nebak awal mula terjadinya alam semesta. Teori yang berspekulasi mencoba menjelaskan, O... mungkin semesta itu berawal seperti ini. Kehidupan awalnya seperti ini, dan masih banyak lagi teori yang mencoba menjelaskan asal-usul kehidupan atau alam semesta. Ada yang berangkat dari asumsi, kemudian mengamati dan menguatkan akan asumsinya dan membuat teori. Ada yang mengamati kemudian berteori. Semua teori itu mencoba menjelaskan bagaimana awal mula jagat raya terjadi dengan sendirinya atau berangkat dari nol.
Sampai saat ini sains dan teknologi tidak bisa mengatakan bahwa  Tuhan tidak ada.
Bahwa keberADAan akan tuhan harus bisa dibuktikan oleh sains dan teknologi, dengan syarat-syarat bahwa Tuhan itu harus bisa diamati atau dideteksi, diterima rangsang atau responnya dan seterusnya, Tuhan itu harus terukur untuk bisa diakui dalam sains dan teknologi. Sebutan mudahnya adalah Tuhan itu harus bisa didengar, dilihat, diraba, dirasa, dicium dengan ataupun tanpa alat bantu sains teknologi. Hal ini berarti bahwa TUHAN itu harus mencukupi syarat dan metode sains untuk bisa dikatakan ada. Dengan adanya syarat dan metode dalam sains dan teknologi yang berlaku mutlak, maka sesungguhnya syarat dan metode mutlak dalam sains dan teknologi berlaku tertutup ("cover" / "kafir").