Mohon tunggu...
raden kuswanto
raden kuswanto Mohon Tunggu... Buruh - saya hanya seorang yang mencoba menggambar apa yang ada di kepala saya dengan huruf, kata dan kalimat

saya dilahirkan di sebuah pulau di timur indonesia. diberi nama raden kuswanto dibesarkan di ujung timur pulau jawa.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengenal Makna Sistem Operasi Bilangan

15 Desember 2020   01:21 Diperbarui: 10 April 2021   13:25 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara pertama menghitung dan memastikan sekaligus sebanyak 10.rty.xcv batu bata

            10.rty.xcv × 1 = 10.rty.xcv atau

            1 × 10.rty.xcv = 10.rty.xcv

Adalah cara Tuhan Allah subhanahu wa ta'ala dalam menghitung atapun mengetahui segala sesuatu. Sedangkan cara kedua dengan menghitung per 10 buah adalah cara mahluk/manusia. Cara kedua adalah upaya manusia mengakali/mensiasati keterbatasannya dalam mengakses/membaca ruang, maka ia akali/siasati dengan mengakses tiap 10 buah/ruang.

Dari sini kita bisa tahu bahwa mahluk itu terikat oleh ruang dan waktu. Sedangkan Allah subhanahu wa ta'ala itu menguasai ruang dan waktu. Akan tetapi mahluk/manusia itu dinamis seiring dengan waktu. Padas tidak harus menghitung 10 bata, 10 bata untuk semua bata yang harus ia pastikan.

Keesokannya Padas bisa membawa penggaris untuk menghitung volume ruang yang ditempati sejumlah bata sehingga ia bisa mempersingkat waktu yang ia butuhkan. Begitu pula manusia, saat ini ruang angkasa/semesta yang bisa diakses oleh manusia x milyar tahun cahaya. Itu adalah luas/volume ruang angkasa/semesta yang bisa diakses manusia dengan alat yang ada saat ini.

Tetapi sebelum itu, manusia hanya mengakses dengan mata telanjang saja. Kemudian manusia membuat teropong, seiring waktu kemampuan teropong terung diperbaiki untuk melewati batas melihat/mengakses sampai pada teropong saat ini.

Di sisi Allah subhanahu wa ta'ala yang menguasai ruang dan waktu, mengetahui detil apa yang ada di dalam bumi ataupun apa yang ada di langit adalah langsung. Oleh karena itu, alasan setiap angka / bilangan berapapun itu pasti berpangkat satu. Karena setiap mahluk itu pasti terikat oleh ruang dan waktu, dan tidak ada mahluk lain yang menempati ruang yang sama diwaktu yang sama.

Jika ada mahluk yang sama di koordinat ruang yang sama, maka pasti mereka dibedakan oleh waktu. Hanya ada Allah subhanahu wa ta'ala yang menguasai ruang dan waktu saja yang bersama mahluk di ruang dan waktu yang sama (semua bilangan pangkat satu adalah bilangan itu sendiri).

Itu adalah cara Allah subhanahu wa ta'ala mengetahui segala sesuatu baik di langit maupun di bumi. Karena itu pula Allah subhanahu wa ta'ala mengetahui apa yang kita lahirkan/ ucapakan ataupun yang kita sembunyikan/ simpan dalam hati. Dengan itu pula Allah subhanahu wa ta'ala itu mengatakan bahwa Ia lebih dekat dengan kita dibandingkan dengan urat nadi leher kita.

Semua bilangan dikali 1 adalah bilangan itu sendiri, semua bilangan berpangkat satu adalah bilangan itu sendiri. Karena di ruang dan waktu yang sama hanya ada mahluk itu sendiri dan Allah subhanahu wa ta'ala yang menguasai ruang dan waktu. Karena itu pula Allah subhanahu wa ta'ala itu mengatakan jika ingin menciptakan sesuatu cukup mengatakan jadilah maka jadi "kun fa yakun".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun