Indonesia merupakan negara berkembang dan merupakan negara dengan sumber daya manusianya cukup banyak, namun dibalik itu semua ada satu hal yang masih menjadi permasalahan besar bagi negara Indonesia, ya stunting. Stunting merupakan kekerdilan yang dialami seorang anak, dimana saat terkena stunting seorang anak akan mengalami pertumbuhan yang lambat dari teman sebayanya, sehingga menciptakan ketidaksesuaian antara tinggi dan juga berat badan.
Normalnya stunting terjadi ketika 1000 hari pertama kehidupan anak
Apa sih faktor terjadinya Stunting ini ?
Stunting, sebagai isu global dalam kesehatan anak, telah menjadi fokus perhatian organisasi kesehatan dunia, Menurut WHO (World Health Organization)faktor terjadinya stunting dibagi menjadi 4 kategori besar, yaitu faktor keluarga dan rumah tangga, makanan tambahan/komplementer yang tidak kuat, menyusui, dan infeksi.Â
1. Faktor keluarga dan rumah tangga
  Dalam faktor keluarga dan rumah tangga dibagi menjadi faktor maternal dan juga lingkungan rumah, dimana penyebab dari faktor maternal salah satunya karena nutrisi yang buruk selama prakonsepsi, kehamilan dan laktasi, sedangkan untuk lingkungan rumah, seperti penerapan asuhan yang kurang baik, alokasi pangan yang tidak tepas, dan juga rendahnya edukasi pola asuh.
2. Complementary feeding yang tidak adekuat
   Ketika bayi telah menginjak umur lebih dari 6 bulan, bayi membutuhkan makanan lunak yang bergizi atau sering disebut dengan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Pemberian ASI juga tidak sembarang, sesuai dengan prosedur yang diberikan.Â
3. Permasalahan dalam pemberian ASI