Mohon tunggu...
deni wahyudi Bdeniw
deni wahyudi Bdeniw Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis pada instansi Pemerintah Kota Depok

Seorang penyendiri | Cita-cita badan kurus tapi hobi travelling dan makan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bdeniw: Perjalanan Seorang Bipolar

27 Januari 2025   01:31 Diperbarui: 27 Januari 2025   01:31 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bdeniw (Sumber Foto Pribadi)

Gelap dan Terang

Namaku Deni Wahyudi. Tapi orang-orang memanggilku Bang Deni. Aku bukan siapa-siapa, bukan juga tokoh besar atau siapapun dia dengan cerita-cerita yang mengubah dunia. Aku cuma seorang manusia biasa, yang terjebak dalam pergulatan batin yang sering kali tak terlihat oleh mata. Ini ceritaku, ini perjalanan hidupku, tentang bertahan dan kuat, dalam dunia yang penuh gejolak—sebuah kisah dari seseorang yang hidup dengan bipolar disorder.Seperti langit yang terus berganti antara cerah dan mendung, hidupku dipenuhi pasang surut emosi yang cukup tajam. Ada saat-saat di mana merasa seperti berada di puncak dunia, penuh energi, ide-ide besar, dan mimpi yang terasa begitu dekat. Namun, ada pula hari-hari kelam, ketika aku seperti berada dalam bui, atau berada dalam situasi hampa yang kelam seperti tenggelam dalam kegelapan tanpa cahaya sedikit pun.

Ini adalah catatan jujur dari pengalaman hidupku—tentang bagaimana aku belajar menerima diri ini, memahami penyakit ini, dan menemukan makna dalam perjalanan yang telah dilalui selama ini. Aku ingin berbagi, bukan hanya agar orang lain memahami seperti apa rasanya hidup dengan bipolar disorder, tetapi juga untuk siapa pun yang sedang berjuang dengan dirinya sendiri, bahwa mereka tidak sendirian.

Ini adalah kisahku. Ini adalah perjalananku. Selamat datang di dunia yang penuh warna, meskipun kadang terlalu terang atau terlalu gelap.

Ketika Keanehan Itu Mulai Terlihat

Masa sekolah menengah atas di SMA Bagdad seharusnya menjadi masa-masa penuh cerita indah bagi remaja seusia 15 tahun. Namun, bagiku, itu adalah awal dari semua cerita. Di sekolah ini, aku mulai menjadi pribadi yang berbeda. Tak seperti waktuku di bangku sekolah menengah pertama yang lebih banyak menyendiri, di sini bertemu teman-teman baru, guru-guru yang menginspirasi, mencoba membuka diri, berteman dengan siapa saja, tetapi juga mulai menyadari bahwa ada sesuatu dalam diriku yang berbeda.

Awalnya memang tidak menyadari apa yang salah. Yang aku tahu, ada hari-hari ketika aku merasa sangat bersemangat, istilah saat ini On Fire, bahkan lebih dari siapa pun. Aku bisa belajar sepanjang malam tanpa rasa lelah dan mendiskusikan segala hal dengan energi tanpa batas. Namun, di hari lain, aku menjadi sangat murung, mudah tersinggung, dan merasa dunia begitu berat untuk dijalani.

Di kelas matematika, Bu Susi, guru yang terkenal tegas tapi penuh perhatian, sering memerhatikanku dengan saksama. Kebetulan, beliau juga wali kelasku, kelas 1-6.

“Deni, coba kerjakan soal ini di papan tulis,” katanya suatu pagi di kelas jam pertama.

Aku melangkah ke depan, dengan percaya diri yang luar biasa, meskipun di dalam hati aku tahu energiku terlalu tinggi hari itu. Aku menjelaskan setiap langkah pengerjaan soal itu dengan detail dan cepat, mungkin terlalu cepat sampai banyak yang tak paham apa yang kukatakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun