Mohon tunggu...
Deni Toruan
Deni Toruan Mohon Tunggu... Guru - Pendukung Timnas Belanda

Pendukung Timnas Belanda

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengapa Presiden Jokowi Menyukai LBP?

13 November 2019   00:35 Diperbarui: 13 November 2019   00:35 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya, saya teringat kembali peristiwa tahun 2016 ini, pembicaraan saya dengan Pak LBP, karena tadi malam saya menyaksikan wawancara Pak LBP dengan Putri Violla pada suatu acara talk show Apa Kabar Indonesia Malam di TV One. Saya menyaksikan videonya melalui saluran youtube.

Dari video yang berdurasi sekitar 30 menit itu, saya paling tertarik dengan pembicaraan di menit ke-20. Putri Violla menyatakan bahwa dia teringat dengan perkataan Pak Jokowi pada saat Presiden bertemu dengan para pemimpin redaksi media di Indonesia. Saat itu Pak Jokowi bercerita dan sekaligus mempertanyakan mengapa banyak orang sering menyebut nama Pak Luhut dengan komentar yang negatif. Banyak orang mempertanyakan kinerja Pak Luhut. Padahal, masih menurut Pak Jokowi, di antara semua menterinya, Pak Luhut adalah menteri yang bergerak paling cepat, eksekusi paling lancar, sehingga bisa dipercaya.

Mendengar testimoni Pak Jokowi ini, saya jadi ingat istilah yang sering disampaikan Pak LBP: check, re-check dan check again. Yang kedua, sejauh yang saya perhatikan, Pak LBP selalu menge-set tujuan besar dari suatu program/aktivitas dan kemudian berusaha mencapainya dengan prinsip bertahap, bertingkat dan berkelanjutan. Artinya, sebuah program harus jelas timeline dan hasil untuk setiap tahapan. Saya yakin, karakter kepemimpinan inilah yang membuat tugas-tugas yang disampaikan oleh Pak Jokowi selalu berjalan baik dan lancar ditangan Pak LBP.

Tentu kita masih ingat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015. Baru menjabat 1 bulan sebagai KSP, Pak LBP sudah diberi tugas menjadi penanggung jawab pelaksanaan KAA 2015. Dengan kemampuan manajerial dan koordinasi yang baik dan efektif, serta prinsip check, re-check and check again, sehingga pelaksanaan KAA 2015 dapat berjalan baik dan lancar. Demikian juga dengan pelaksanaan pertemuan Bank Dunia dan IMF di Bali pada tahun 2018. Kemampuan manajerial dan koordinasi yang baik dan efektif dari Pak LBP kembali menjadi kunci keberhasilan perhelatan besar itu. Semua dunia menaruh hormat dan memuji Indonesia dengan keberhasilan acaranya.

Terkait check, recheck dan check again ini tentu Pak LBP tidak melakukannya sendiri. Selain dibantu staf kementerian, saya tahu Pak LBP sangat percaya dengan kemampuan orang-orang muda di sekitarnya. Karena itu juga, di kantor beliau banyak orang orang muda yg sangat brillian lulusan dalam dan luar negeri yg membantu pekerjaan Pak LBP untuk melakukan fungsi pengumpulan data, pemeriksaan data, perhitungan, dan monitoring. Sehingga kerja-kerja yg berada di bawah kementerian Pak LBP berjalan baik, efektif dan lancar.

Mungkin tak sedikit orang menganggap bahwa apa yang dilakukan oleh Pak LBP ini adalah konsep micro-management. Konsep yang sering dianggap negatif bagi kebanyakan orang. Konsep yang seolah-olah tidak mendelegasikan tugas pada sistem yang ada di organisasi. Saya justru melihat sebaliknya. Menurut saya, konsep managemen yang baik dilihat dari output dan outcomenya. Bukan hanya kepada prosesnya. Karena itu pula, Pak Jokowi telah dan masih melakukan konsep ini, yang lebih dikenal dengan istilah blusukan, yaitu untuk memastikan semua program dan rencana pemerintah berjalan baik dan lancar. Memastikan tidak ada program atau kebijakan yang tersumbat. Tidak ada bottleneck pada program-program pemerintah.

Dalam suatu kesempatan, saya memberanikan diri menyampaikan kepada Pak LBP, "Pak, apakah Bapak tahu banyak sekali yang benci kepada Bapak. Di Facebook, di Twitter. Malah kalau saya lihat media online yang sedang memberitakan Bapak, di bagian komentarnya banyak sekali kebencian dan mencak-mencak Bapak. Bagaimana Bapak melihat ini semua?"

"Den, selama yang kita lakukan itu benar, harus dijalankan terus. Banyak hal yang perlu diluruskan di negeri ini. Selama kita bersih, tidak mengambil kepentingan dari suatu kebijakan, maka itu harus terus dijalankan. Memang masih banyak yang belum sadar atau belum paham dengan arti sebuah kebijakan. Itu memang tugas pemerintah menjelaskan. Termasuk tugas orang-orang yang sudah memahaminya. Termasuk kalian lah".

Sekali lagi, menjadi menarik dan relevan pertanyaan Pak Jokowi ke para pemimpin redaksi media itu, "Mengapa banyak orang berpikir negatif ke LBP?". Padahal, menurut Presiden Jokowi, Pak LBP adalah menteri yang paling efektif. Bekerja sangat cepat. Eksekusi lancar. Lugas berpendapat. Dan karena itulah beliau dipercaya di pemerintahan periode pertama. Dan malah diberi tugas tambahan pada pemerintahan periode kedua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun