Gadisku, Â sungguh engkau cantik jelita.Â
Matamu di balik kedipanmu laksana pusaran air laut.Â
Rambutmu berkibar seperti ombak di laut.Â
Gigimu putih cemerlang laksana mutiara.Â
Bibirmu merekah bagaikan mawar merah.Â
Pipimu seperti belahan buah delima.Â
Lehermu jenjang menjulang bak menara gading,Â
O, gadis manis, anggun benar cara berjalanmu.Â
Lekuk tubuhmu seindah patung bidadari karya seniman Yunani.
Hai yang jelita di antara wanita?Â
Bagai berlian diantara kerikil begitulah engkau di antara para putri.Â
Engkau laksana kuda betina yang menarik kereta kencana.Â
Kau bawa aku ke ruang pesta, pandanganmu penuh cinta.Â
Kuatkan dan segarkan aku dengan senyum manismu.
Engkau cantik sekali manisku.Â
Engkau menawan hatiku dengan tatapanmu.Â
Harum dirimu semerbak, Â melebihi segala wewangian.Â
Bergegaslah gadisku, bawalah aku ke dalam lautan cintamu.Â
Karenamu aku bersukaria dan menggelorakan cinta melebihi lautan.Â
Kan kubawa dirimu ke hidupku, bersatu  meneguk air kehidupan.
Purwosari, 2 April 2012Â
ECP
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H