Barber School tersebut merupakan kursus keahlian potong rambut yang didirikan pada tahun 2015 di Banyuresmi dengan tujuan membantu pemerintah dalam membuka lapangan pekerjaan guna mengurangi angka pengangguran.
Oleh karena itu, didasarkan pada semua hal di atas maka cukur rambut Asgar ini pun memberikan suatu perubahan fisik lingkungan dan kesejahteraan finansial bagi para pencukur rambut Asgar itu sendiri, terkhususnya tukang cukur yang berasal dari Kecamatan Banyuresmi, Garut.
Perubahan ke arah yang lebih baik itu dapat terlihat seperti pada rumah-rumah mereka yang tadinya merupakan rumah panggung menjadi rumah yang bertembok, pemenuhan kebutuhan primer sehari-hari mereka seperti kebutuhan  sandang, pangan, dan papan tercukupi, bahkan sampai pada kebutuhan tersier seperti kepemilikan kendaraan pribadi motor dan mobil dapat terbeli.
***
Sumber Rujukan:
Imadudin, I. (2011). Perkembangan Etnopreneurship Di Garut 1945-2010. Patanjala, 3(3), hlm 456-471.
Nislah, H. (2021). Pengaruh Profesi Tukang Cukur dalam Transformasi Kampung Peundeuy, Banyuresmi, Garut. Paradigma: Jurnal Kajian Budaya, 11(3).
Seftiani, F., & Samadi. (t.t). Analisis Perkembangan Jasa Pangkas Rambut Asal Garut dari Daerah Asal ke Daerah Perantauan berdasarkan Capital Mobility dalam Agent of Factor Economics Force. Universitas Negeri Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H