Mohon tunggu...
Denis Guritno Sri Sasongko
Denis Guritno Sri Sasongko Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pembelajar

Belajar menulis populer di Komunitas Guru Menulis dengan beberapa publikasi. Pada 2020, menyelesaikan Magister Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Universitas Indraprasta PGRI.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perwalian Umum, Upaya Diseminasi Paradigma Kebaikan di Lingkungan Sekolah!

8 Oktober 2023   11:55 Diperbarui: 8 Oktober 2023   14:09 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu kesempatan, saya ajak anak yang dianggap "badung" oleh teman-temannya. Saya ajak anak ini untuk bicara dari hati ke hati. Sulit mulanya. Banyak hal yang diceritakan. Sampai, ia bercerita tentang pengalaman personalnya. Tidak saya sebut di sini, tetapi dari situlah saya bisa mengajaknya berpikir konsekuensi logis tindakannya. Barulah, anak saya ini berani mengungkapkan. Sebenarnya ingin juga berbuat baik, tetapi gagal dan justru menyakiti teman lain. Bagi saya, mendengar sendiri anak yang menceritakan pengalaman pribadinya sungguh membuka ruang yang memperkuat dimensi emosional dan praksis moral dalam kehidupannya sehari-hari. 

Apa yang bisa kita lakukan? 

dokpri
dokpri

Prinsip diseminasi paradigma kebaikan adalah ajakan bagi setiap pribadi di lingkungan sekolah untuk menjadi pribadi yang baik bagi orang lain. Harapannya, terbentuk pribadi yang lebih mementingkan sesuatu yang dibutuhkan oleh orang lain daripada kebutuhannya sendiri. Sikap seperti ini tidak bisa tumbuh begitu saja, tetapi harus difasilitasi, didampingi, dan dilatih. 

Selain kami, para guru dan karyawan, memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi teladan dalam kebaikan. Di rumah, orangtua pun harus mendukung dan berjalan beriringan. Tidak mungkin kita bicara tentang paradigma kebaikan, sementara kita sendiri tidak memahami dan melaksananakan paradigma ini bagi diri sendiri dan orang lain. Tentu tidak mudah. Dengan perwalian umum dan membuka ruang yang memperkuat dimensi emosional akan pentingnya praksis moral, sekolah akan menjadi tempat yang subur bagi bertumbuhnya nilai-nilai kebaikan, tidak saja untuk peserta didik tetapi juga seluruh anggota komunitas sekolah. Mari kita mulai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun