Ibu yang baik, kita itu sudah lelah dengan masalah dunia pendidikan di Indonesia. Baca berita kan bu? Lima guru honorer meninggal dunia pasca demo kemarin. Guru ya bu. Nggak kepikiran kan soal kami yang harus berjuang pakai demo segala. Satu lagi beban yang tak tertanggung olehmu, kau bebankan di pundak kami. Ibu, ibu... Kalau bercanda mbok ya yang serius.
Ibu, soal konten terlarang adalah soal sosial budaya. Regulasi adalah soal pan opticon. Soal pengawasan. Soal pembinaan. Rasanya bisa dipakai cara-cara lain yang lebih efektif. Saya jadi ingat kuliah sosiologi dari dr. Ery Seda. Ia mengatakan bahwa soal perilaku menyimpang, selalu perlu internalisasi nilai-nilai dan pengetahuan yang memadai. Maka, buat dong program sosialisasi masif, kumpulkan anak-anak dan orang tua. Jangan ajari tapi bagikan keteladananmu. Lha ini kok malah pengen ngasinin lautan. Lautan sudah asin bu. Ngapain dikasih garam? Pepatah jawa mengatakan ojo nguyahi segoro. Sia-sia bu.
Masalah anak dan perempuan kompleks bu. Makanya perlu kajian yang bijak dan fokus, tanpa menyisakan masalah baru.
Tapi ya itu tadi. Aku mah apah atuh. Jika tetap diberlakukan, sekolah kami sudah menerapkan. Moga-moga, kelas musik saya tidak jadi kelas lebay karena masuk angin keseringan meditasi dengar suara harmoni alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H