Mohon tunggu...
Denis Guritno Sri Sasongko
Denis Guritno Sri Sasongko Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pembelajar

Belajar menulis populer di Komunitas Guru Menulis dengan beberapa publikasi. Pada 2020, menyelesaikan Magister Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Universitas Indraprasta PGRI.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menteri Yohana: Stop "Konten Terlarang", Stop HP, (Apa Buka) Wartel Saja?

17 Februari 2016   23:06 Diperbarui: 18 Februari 2016   07:43 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu yang baik, kita itu sudah lelah  dengan masalah dunia pendidikan di Indonesia. Baca berita kan bu? Lima guru honorer meninggal dunia pasca demo kemarin. Guru ya bu. Nggak kepikiran kan soal kami yang harus berjuang pakai demo segala.  Satu lagi beban yang tak tertanggung olehmu, kau bebankan di pundak kami. Ibu, ibu... Kalau bercanda mbok ya yang serius.

Ibu, soal konten terlarang adalah soal sosial budaya. Regulasi adalah soal pan opticon. Soal pengawasan. Soal pembinaan. Rasanya bisa dipakai cara-cara lain yang lebih efektif. Saya jadi ingat kuliah sosiologi dari dr. Ery Seda. Ia mengatakan bahwa soal perilaku menyimpang, selalu perlu internalisasi nilai-nilai dan pengetahuan yang memadai. Maka, buat dong program sosialisasi masif, kumpulkan anak-anak dan orang tua. Jangan ajari tapi bagikan keteladananmu. Lha ini kok malah pengen ngasinin lautan. Lautan sudah asin bu. Ngapain dikasih garam? Pepatah jawa mengatakan ojo nguyahi segoro. Sia-sia bu.

Masalah anak dan perempuan kompleks bu. Makanya perlu kajian yang bijak dan fokus, tanpa menyisakan masalah baru.
Tapi ya itu tadi. Aku mah apah atuh. Jika tetap diberlakukan, sekolah kami sudah menerapkan. Moga-moga, kelas musik saya tidak jadi kelas lebay karena masuk angin keseringan meditasi dengar suara harmoni alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun