Mohon tunggu...
Denisa Dinda Herdiana
Denisa Dinda Herdiana Mohon Tunggu... Guru - Guru, Alumni S1 Sastra Inggris (Linguistics) UIN Sunan Ampel Surabaya, S2 Magister Ilmu Komunikasi (Public Relation) Dr. Soetomo Surabaya

Hai saya Denisa. Saya memiliki background study S1 Sastra Inggris (Linguistics) UIN Sunan Ampel Surabaya dan S2 Magister Ilmu Komunikasi (Public Relation) Dr. Soetomo Surabaya. Dengan dua background yang keren tersebut saya ingin menggabungkan menjadi sebuah karya tulisan yang apik untuk dibaca hingga menambah wawasan kita semua. Enjoy it!

Selanjutnya

Tutup

Nature

Surabaya dan Kantong Plastik

8 Juli 2022   13:06 Diperbarui: 11 Juli 2022   16:36 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surabaya sekarang ini dikenal sebagai kota yang bersih, hijau dan ramah lingkungan. Surabaya adalah kota yang mendapatkan penghargaan adipura sejak tahun 2006. Dilansir dari www.jdih.menlhk.co.id adipura adalah instrument pengawasan kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota dalam menyelenggarakan pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau dalam mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang bersih, teduh dan berkelanjutan. Dengan kriteria yang telah dijabarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tentang adipura, sangat pantas jika Kota Surabaya menyabet gelar adipura hingga 8 kali dibarengi dengan penghargaan-penghargaan yang lainnya.

Pada tahun 2022 ini, walikota Surabaya Eri Cahyadi menerbitkan Perwali Nomer 16 Tahun 2022 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik. Dengan diterbitkannya Perwali ini masyarakat Kota Surabaya dihimbau untuk menggunakan kantong ramah lingkungan saat berbelanja di pusat perbelanjaan, pasar tradisional, toko swalayan, serta restoran. Harapannya setelah diterbitkannya Perwali ini adalah penggunaan kantong plastik berkurang sehingga masyarakat juga ikut serta dalam penyelamatan bumi, karena sampah plastik memang jenis sampah yang sulit terurai.

Jika kita amati secara seksama, Perwali tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik ini memang telah dilaksanakan. Tetapi mari kita amati lebih detil setiap bidang usaha yang berada di Kota Surabaya. Sepertinya kantong plastik masih banyak digunakan walau memang sudah mulai dikurangi. Bisa kita lihat pada jenis usaha perdagangan pasar, bisnis restoran, bahkan tanpa kita sadari swalayan pasti juga masih menyediakan plastik walau sudah menerapkan Perwali Nomer 16 bagi pembeli untuk membawa kantong ramah lingkungan/kantong reusable. Swalayan juga masih menyediakan plastik untuk membungkus daging, ikan atau telur.

Lantas bagaimana caranya agar kita benar-benar bisa terlepas dari penggunaan plastik? Sebenarnya kita bisa sedikit belajar dari penggunaan kantong kertas ramah lingkungan yang diterapkan oleh perusahaan makanan cepat saji McDonald's. Hampir seluruh kemasan makanan McDonald's terbuat dari kertas yang mudah mengurai. Mungkin para pemilik usaha lainnya bisa mulai memikirkan kemasan pengganti plastik supaya bumi kita banar-benar mengurangi plastik dan bisa mengurangi dalam jumlah yang besar.

Itu masih dilihat dari kacamata bidang usaha masyarakat. Belum lagi jika kita melihat masyarakat yang tidak patuh membuang sampah pada tempatnya. Mereka dengan asyiknya membuang sampah ke sungai bahkan ke laut. Jika sampah plastik tidak dapat terurai ditanah apalagi di air. Lantas bagaimana kabar ekosistem air? Tercemar pasti jawabannya. Seperti yang telah dilakukan oleh Kota Surabaya yang dilansisr dari www.antaranews.com yakni memasang penyaring sampah sungai "trash boom" di lima titik. Lima titik itu yakni sungai Asemrowo, saluran Pegirian, Mrutu, Kali Tebu dan Pogot. Dengan dipasangnya "trash boom" diharapkan sungai menjadi tidak tercemar karena sampah dapat dijaring dengan alat itu sehingga pembersihan sungai bisa sangat optimal.

Tidak bisa dipungkiri kehidupan manusia memang tidak bisa lepas dari yang namanya sampah. Sehingga memang patut dipikirkan dari sekarang bagaimana penanganan sampah apalagi sampah yang sulit terurai seperti plastik. Semoga dengan adanya upaya pengurangan penggunaan kantong plastik untuk menekan sampah plastik ini dapat berjalan optimal sehingga Kota Surabaya semakin bersih dan sehat. Semoga juga penerapan yang sama dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia sehingga bumi dapat terselamatkan dan dapat dinikmati generasi penerus bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun