Mohon tunggu...
Denisa AyuRahmadani
Denisa AyuRahmadani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya hobi menulis beberapa jenis karya sastra

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dukungan Orangtua, Kunci Bangkit Kegagalan SNBP

6 Oktober 2024   07:48 Diperbarui: 6 Oktober 2024   08:54 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak tahu seberapa penting momen SNBP untuk siswa kelas XII? yaaaa benar, Bagi sebagian besar siswa kelas XII, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi SNBP itu menjadi momen yang menegangkan. Tak hanya soal masa depan akademis, tetapi juga soal tekanan dan harapan yang tertanam dalam proses seleksi ini. Bayangkan, setelah berjuang belajar selama kurang lebih 3 tahun, mimpi untuk masuk universitas impian tiba-tiba sirna saat melihat pengumuman "Maaf, Anda tidak lolos" dengan background warna hati.


Kecewa yang mendalam dan rasa bersalah memicu resiko pada mental seorang siswa. Gagal SNBP bukan sekadar rasa sedih biasa. Hal tersebut dapat menyebabkan berbagai dampak negatif pada mental siswa, seperti Penurunan Motivasi belajar, siswa merasa kehilangan arah dan tujuan.  kehilangan rasa kepercayaan diri dan Perasaan Bersalah yang menyebabkan siswa tersebut tetus menyalahkan diri sendiri atas kegagalan tersebut.

Nah Orang tua  disini memiliki peran penting dalam membantu anaknya mengatasi dampak psikologis ini. Komunikasi Terbuka dengan memahami perasaan mereka, serta memberikan dukungan emosional itu sangat dibutuhkan. Selain itu  Dorong anak untuk melihat kegagalan sebagai peluang belajar dan kesempatan untuk mencoba kembali serta support selalu dalam menemukan jalan lain menuju perguruan tinggi impian mereka, seperti melalui jalur  SNBT atau jalur mandiri. Dan yang paling penting yaitu selalu Ingatkan bahwa kegagalan dalam SNBP bukanlah akhir dari segalanya. Dengan dukungan yang tepat, anak dapat mengatasi rasa kecewa dan menemukan jalan baru menuju masa depan yang cerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun