Mohon tunggu...
Denis Rikwanto
Denis Rikwanto Mohon Tunggu... Administrasi - menulis adalah kenikmatan

jangan menular, kecuali kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Reklamasi Bandara Soetta, Penting Banget?

10 Desember 2018   11:24 Diperbarui: 10 Desember 2018   11:53 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembangunan bandara baru diperlukan untuk mengatasi semakin padatnya jumlah penumpang dan pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta. Pada 2017, traffic di Bandara Soetta mencapai 63 juta penumpang.

PT AP II sedang melakukan studi kelayakan, kajian teknis pembangunan bandara, pengaturan ruang udara, dan aspek lingkungan. Proyek tersebut direncanakan selesai pada 2024 saat traffic mencapai 100 juta penumpang.
Apa untungnya?

Selain memperluas layanan untuk penumpang dan menambah jumlah kunjungan, perluasan Bandara Soetta di atas lahan reklamasi juga akan menyedot tenaga kerja baru. Jika merujuk pada proyek reklamasi Teluk Jakarta, serapan tenaga kerjanya mencapai 20.000 orang dari berbagai bidang.

Perluasan bandara dengan cara membuat daratan hasil reklamasi juga bisa menekan risiko dan anggaran. Dengan catatan, semua pihak yang terlibat dalam proyeknya harus memenuhi seluruh syarat sesuai Peraturan Presiden No. 122/2012 tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, yaitu memiliki izin reklamasi, membuat perencanaan penentuan lokasi, penyusunan rencana induk, studi kelayakan, dan penyusunan rancangan detail.

Selanjutnya, pengambil kebijakan juga harus ketat dalam proses tender penetapan pihak yang menyuplai pasir. Asal usul pasir dan perusahaannya harus jelas, supaya tidak terjadi dugaan pelanggaran seperti pada proyek reklamasi di Teluk Jakarta.

Lalu, mampukah proses dan eksekusi proyek reklamasi Bandara Soetta berjalan proper? Harus!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun