Mohon tunggu...
Deni RUstandi NIM 121211128
Deni RUstandi NIM 121211128 Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA

Fakultas Sosial dan Bisnis Jurusan Akuntansi Mata Kuliah Akuntansi Forensik Dosen pengampu Prof.Dr. Apollo Daito M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bussines as A Victim

10 Juni 2024   15:47 Diperbarui: 10 Juni 2024   15:50 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akun ini dapat dimanipulasi untuk mengurangi kewajiban pajak perusahaan.

Siklus Kas:

  • Kas di Bank
  • Akun ini adalah target utama penipuan, seperti penggelapan kas.
  • Piutang Bank
  • Akun ini dapat digunakan untuk menyembunyikan penggelapan kas dengan cara membuat piutang fiktif.
  • Pengeluaran Kas
  • Akun ini dapat dimanipulasi untuk menyembunyikan penggelapan kas dengan cara mencatat pengeluaran fiktif.

Perlu diingat bahwa ini hanya contoh, dan akun yang dilalui dalam siklus akuntansi pada kasus penipuan bisnis dapat bervariasi tergantung pada jenis dan kompleksitas penipuan.

Penting bagi akuntan forensik dan investigator penipuan untuk memahami siklus akuntansi dan akun-akun yang terkait dengan siklus tersebut untuk dapat mengidentifikasi transaksi yang mencurigakan dan menyelidiki kemungkinan penipuan.

Selain akun-akun yang disebutkan di atas, akuntan forensik dan investigator penipuan juga perlu mempertimbangkan akun-akun lain yang mungkin relevan dengan kasus penipuan, seperti aset tetap, investasi, dan ekuitas.

Kejahatan yang cepat berkembang adalah kejahatan Cyber tindak kejahatan yang memanfaatkan teknologi komputer dan jaringan internet untuk melakukan peretasan, pencurian, penipuan, penyebaran virus, dan tindak kriminal digital lainnya

Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan internet, berkembang pula cara pelaku kriminal untuk mencuri data perusahaan maupun individu. Maka dari itu, tidak heran jika saat ini pengamanan siber data-data bisnis harus dijaga dengan teknologi terbaru.

Salah satu contoh kasus cyber crime yang sempat ramai diperbincangkan pada tahun 2020 lalu adalah kasus bocornya 91 juta data pengguna Tokopedia. Kasus ini diawali dengan cuitan akun @underthebreach di Twitter yang mengklaim bahwasanya 91 juta data pengguna aplikasi e-commerce tersebut sedang dijual di black market bernama RaidForums.

Adapun data yang diperjualbelikan tersebut adalah User ID, email, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor handphone dan password dari pengguna aplikasi tersebut. Tak pelak hal ini berakibat pada penurunan kepercayaan masyarakat terhadap aplikasi tersebut.

Cara Mencegah dan Mengatasi Cyber Crime

Ada banyak cara dalam cyber security yang bisa dilakukan untuk meminimalisir cyber crime. Berikut ini diantaranya:

  • Mengedukasi karyawan mengenai tata cara pencegahan cyber crime. Pasalnya, dalam beberapa kasus di atas, ketika satu gawai milik karyawan terkena peretasan, gawai milik karyawan lain juga akan diretas.
  • Tidak memencet sembarang link atau tautan.
  • Memperbaharui password secara berkala.
  • Memasang perangkat lunak antivirus, anti malware dan sejenisnya di gawai komputer perusahaan.
  • Menggunakan secure socket layer (SSL) untuk tambahan keamanan pada situs perusahaan Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun