Dengan memahami berbagai jenis penipuan ini, bisnis dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risikonya. Hal ini dapat mencakup penerapan pengendalian internal yang kuat, pelatihan staf untuk mengenali tanda-tanda bahaya, dan menerapkan langkah-langkah keamanan siber yang kuat.
Menentukan akun yang dilalui semua siklus akuntansi dalam kasus penipuan bisnis pada buku Akuntansi Forensik dan Investigasi Penipuan tidak dapat dilakukan secara pasti karena jenis dan kompleksitas penipuan dapat berbeda-beda.
Namun, secara umum, akuntansi forensik dan investigasi penipuan akan fokus pada akun-akun yang terkait dengan transaksi yang menjadi sasaran penipuan. Berikut beberapa contoh akun yang berpotensi dilalui dalam siklus akuntansi pada kasus penipuan bisnis:
Siklus Penjualan:
- Persediaan Barang Dagangan
Akun ini dapat dimanipulasi untuk menyembunyikan penggelapan aset, seperti pengurangan persediaan fiktif.
- Piutang Dagang
- Akun ini dapat digunakan untuk membuat piutang fiktif untuk menggelembungkan pendapatan atau menyembunyikan penggelapan kas.
- Pendapatan Penjualan
- Akun ini dapat dimanipulasi untuk melaporakan pendapatan yang lebih tinggi dari yang sebenarnya, seperti mencatat penjualan fiktif.
Siklus Pembelian:
- Perlengkapan Kantor
Akun ini dapat digunakan untuk menyembunyikan penggelapan aset, seperti pembelian barang fiktif.
- Utang Dagang
Akun ini dapat digunakan untuk membuat utang fiktif untuk menggelembungkan beban atau menyembunyikan penggelapan kas.
- Biaya Pembelian
Akun ini dapat dimanipulasi untuk melaporakan beban pembelian yang lebih tinggi dari yang sebenarnya, seperti mencatat pembelian fiktif.
Siklus Penggajian:
- Gaji dan Upah
Akun ini dapat digunakan untuk membuat gaji fiktif untuk menggelembungkan beban atau menyembunyikan penggelapan kas.
- Pajak Penghasilan Karyawan