Mohon tunggu...
Deni Ranggup
Deni Ranggup Mohon Tunggu... -

deni ranggup, lahir dan besar di nabire papua, menyukai karya sastra,(puisi,cerpern,novel)... suka menulis puisi, saat ini sebagai mahasiswa UKSW angkatan 2010.. menulis sebagai hoby..... memiliki 8 cowo bersaudara...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penantian di Hari Ulang Tahunku (Tulisan untuk Upy)

6 Juni 2011   09:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:49 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

12 desember 2009.Besok adalah hari special buat aku hari yang mana akan slalu mengingatkan aku,akan bagaimana kelahiran ku kedalam dunia ini oleh seorang wanita, wanita yang sepanjang umur hidup ku tidak akan mampu untuk menggantikan apa yang telah ia lakukandalam hidup ini, bunda wanita yang sepanjang umurku akan menjadi orang yang paling aku sayang…

Besok adalah waktu dimana aku kembali pada waktu pertama aku ada di dunia ini ,namun dalam keadaan yang berbeda……..

Harap ku malam ini akan jumpa dia…………

Namumharap ku tinggal harap………..

Namum harap itu tidak pergi, tetap ada dalam hati inimasih ada harap besok akan jumpa dia…..

Datang bukan karna aku yang memanggil,bukan karna aku yang meminta, datang karena cinta,datang karena benar sayang itu untuk ku,Tuhan aku mau dia datang sebagai kekasih dan bukan sebagai pacar yang selama ini aku jalani,datang sebagai kekasih jiwa ini bersama-MU untuk mengucapkan “happy birthday” .

Bawalah dia Tuhan datang sebagai teman dalam hidup ini yang kau berikan

13 desenber 2009.Tuhan semenjak mata ini terbuka pagi ini tak tertampak oleh ku seorana yang aku sayang, seorang yang aku nantikan,

KAU tahu bahwa hari ini aku kembali ke awal segalanya aku ada di dunia ini,aku inginkan dia Tuhan ada disamping ku dan genggam tangan ini bisikannya cinta ingin ku dengar, tapi kenapa Tuhan dia tak jua kunjung datang mengapa hanya suara dibalik genggaman handpone

Tak kunjung datang sosok wanita yang aku tunggu……..

Tuhan aku inginkan dia datang karna dia tahu aku milik dia, datang karena percaya dia milik ku….

Apa penantian ini hanya tinggal penantian……

ketika mata ini memandangi indahnya sang mentari hingga menikmati datangnya sunset, mengawali malam dengan keindahan sinar sang putri malamtak ku jumpa sosok itu, tak ku jumpa wanita yang aku tunggu….

Bertanya dalam hati apa yang terjadi Tuhan,.. biarkan angin malam menjelaskan semuanya pada hati yang tak menentu,pada jiwa yang merana karna penantian ini…….

Ku kenakan baju ini semenjak mentari menampakkan wajahnya, hingga menghilang ditelan malam berganti datangnya sang rembulan,baju ini ku lepas dengan penuh kecewa,….

Penyesalan mengingat permintaan hati mengenakan baju itu,baju berwarna hitam pemberian sang hati yang mencinta, rasa ingin menunjukan baju ini terpampang pada tubuh ini saat dimana aku kembali ke waktu awal dari kehidupan ini….

Timbul Tanya dalam hati,mungkinkah tak kunjung datang lantaran tak ada panggilan hati ini…..

Engaku tahu Tuhan betapa aku mencintai dia,betapa berharap hati ini akan kedatangan dirinya…..

Tergores kecewa dalam hati Tuhan, namun takkan menghilang rasa berharap akan kedatangan sang hati…..

14 desember 2009.mengawali segalanya dengan tanya dalam hati, apa harap ini akan terwujud

Aku menunggu dia hari ini Tuhan….

Sms ini ku baca ku tangkap kekecewaan itu, biarkan dia datang Tuhan menghapus penantian ini aku selalu menanti Tuhankedatangannya…..

Tadi akudatang untuk menjumpai dia tapi tak ku jumpai dia tak dapat aku salahkan diri nya atau pun aku, tapi hanya karna waktu, waktu yang tak izinkan aku jumpa dia…..

15 desember 2009.aku bersyukur Tuhan aku masih dapat melihat senyum itu,senyum yang menghias indah di wajah itu…

Walau salam ini “happy birthday” baru saja aku dengar terucap untuk ku meski ucapan terlambat ku dengar, hati ini pun bernyanyi karna dia masih sempat mengucapkan salam untuk ku, trimakasih Tuhan aku cinta dia jaga dia untuk aku…..

Cinta ini masih sangat muda………………..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun