شكوت إلى وكيع سوء حفظي * فأرشدني إلى ترك المعاصي
وأخبرني بأن العلم نور * ونور الله لا يُهدى لعاصي
Namun, kalau belum bisa mencapai tingkat sebagai seorang ‘alim, kita tidak perlu khawatir. Masih ada pilihan yang kedua, yaitu…
2. Menjadi Orang yang Belajar (Muta’allim)
Jika kita belum menjadi seorang ahli, maka mari terus menjadi seorang muta’allim, yaitu seorang penuntut ilmu. Islam sangat menghargai orang yang terus belajar. Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ"، رواه مسلم.
"Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga."
3. Menjadi Orang yang Mendengarkan (Musta’mi’)
Terkadang kita berada dalam situasi di mana kita hanya bisa mendengarkan. Rasulullah pun mengajarkan bahwa mendengarkan adalah bagian dari ibadah, asalkan kita mendengarkan dengan hati yang terbuka dan niat yang baik.
4. Menjadi Orang yang Mencintai Ilmu (Muhib)
Jika kita belum mampu menjadi yang berilmu, belum berkesempatan belajar secara intensif, dan belum sering mendengarkan ilmu, maka setidaknya cintailah ilmu. Kenapa? Karena dengan mencintai ilmu, kita akan mendekatkan diri pada orang-orang yang berilmu. Dan, insyaAllah, cinta pada ilmu akan menjadi jalan untuk mendatangkan kebaikan.