Meskipun tidak memiliki merek mobil khusus yang dimiliki bangsa Indonesia,namun para peneliti dari Indonesia bisa menggunakan teknologi yg umum dan bisa diterapkan pada segala merek mobil. Teknologinya mungkin tidak secanggih teknologi mobil autonom tetapi bisa membantu meningkatkan "kepintaran" kendaraan yang sekarang ada.Â
Teknologi yang dimaksud adalah "Fleet Management System"atau Sistem Manajemen Armada/Kendaraan. Dengan menggunakan teknologi yang sudah ada sekarang seperti OBD (on Board diagnostic), GPS (Geo Positioning System), MobileCelullar,dan teknologi apps pada smartphonebisa dihasilkan sebuah sistem yg berguna bagi pemilik kendaraan dan pengemudi.Â
Sistem Manajemen Armada/Kendaraan memungkin pemiliki mobil atau pengelola armada kendaraan mencatat segala hal yg berkaitan dengan kondisi mesin, posisi kendaraan dan tingkah laku pengemudi. Kondisi mesin yang bisa dimonitor adalah kondisi nyala/mati, konsumsi bahan bakar, kecepatan kendaraan, percepatannya, dan unjuk kerja mesin.Posisi kendaraan bisa diketahui dari GPS yang terpasang. Sedangkan tingkah laku pengemudi dapat diketahui dari database yang terkumpul sekian lama dan ditampilkan sebagai umpan balik.
Ilustrasi:
Dari data yg terkumpul juga dapat diketahui apakah tingkah laku pengemudi dan rute kendaraan harus dirubah dalam rangka menghemat waktu dan bahan bakar. Selain itu dapat diketahui juga kondisi kesehatan mobil setiap saat sehingga perawatan kendaraan tidak menunggu kendaraan rusak, sehingga bisa banyak menghemat waktu dan biaya.Â
Memang tidak sepintar mobil autonom, tetapi Sistem Manajemen Armada/Kendaraan telah mampu membuat pemilik atau pengelola kendaraan menjadi lebih pintar dalam hal pengaturan kendaraan. Kendaraan akan jadi lebih hemat biaya dalam bahan bakar dan perawatan. Selain itu jugalebih aman, mencegah pencurian dan menemukan dengan cepat saat hilang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H