Mohon tunggu...
Deni Muriawan
Deni Muriawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Semangat beribadah no 1

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Kegiatan Bernyanyi Guna Mengembangkan Kemampuan Sosial Emosional Anak

21 Februari 2024   10:35 Diperbarui: 21 Februari 2024   10:39 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kegiatan bernyanyi juga bisa membantu anak mengembangkan daya pikirnya, emosi anak juga tersalurkan dengan baik dengan cara menyanyikan lagu- lagu yang anak sukai, ditambah lagi kosakata anak menjadi banyak. Beberapa manfaat dari kegiatan bernyanyi seperti mampu melatih motorik anak baik halus dan kasar, membuat anak semakin percaya diri, kognitif dan bahasa anak juga berkembang, dan bakat menyanyi anak bisa ditemukan melalui kegiatan ini.

Metode bernyanyi juga memiliki kelebihan, diantaranya membantu anak untuk lebih siap dalam menguasai keterampilan kognitif yang ada dalam dirinya melalui proses pengenalan dengan teman-teman di sekolah. Anak-anak akan merasa bersemangat ketika proses pembelajaran berlangsung yang secara tidak langsung kemampuan mereka pun berkembang karena terdapat sesuatu yang memotivasi anak untuk belajar lebih rajin lagi.

Anak-anak pada dasarnya sangat menyukai nyanyian. Melalui nyanyian ini, anak secara tidak langsung akan ikut bernyanyi dengan cara menirukan suara guru dan teman-teman kelasnya, sehingga perasaan anak akan senantiasa senang ketika akan belajar di sekolah.

Mudah mempelajari dan mempraktekkan materi yang telah diajarkan merupakan akibat yang dihasilkan dari belajar melalui nyanyian, kemampuan mendengarkan, kemampuan berkreasi dan kemampuan untuk bernyanyi yang ada dalam diri anak akan semakin berkembang seiring dengan seringnya latihan menggunakan nyanyian.

Anak-anak sangat menyukai menyanyi karena setiap hari anak-anak diberikan lagu anak-anak untuk didengar sekaligus anak bisa mengikuti gerakan sederhana melalui nyanyian. Dengan metode nyanyian, kita bisa menanamkan nilai-nilai penting seperti nilai agama moral serta sosial emosional anak pun turut dikembangkan melalui nyanyian.

Dari penjelasan tersebut diatas, dapat menghasilkan deskripsi jika menyanyi adalah dunia anak. Anak-anak sangat suka bernyanyi sambil bertepuk tangan dan juga menari. Metode bernyanyi yang digunakan akan mampu membuat aspek perkembangan anak seperti bahasa, sosial emosional, interaksi dengan lingkungan semakin berkembang dengan baik.

Sosial Emosional Anak

Perasaan senang dan sedih yang dimiliki seseorang itu dinamakan emosi. Perkembangan emosi sudah terjadi sejak anak dilahirkan bahkan ada juga pendapat yang mengemukakan bahwa sejak berada dalam kandungan, seseorang sudah bisa merasakan segala sesuatu, sedangkan sosial adalah rasa yang bisa membuat seseorang bisa berinteraksi dengan orang lain. Maka, sosial emosional pada anak merupakan proses perkembangan yang terjadi dalam diri anak agar anak dapat berinteraksi dengan lingkungan dimana dia berada, misalnya interaksi dengan kedua orang tua, orang dewasa dan teman-temannya. Anak akan mendengarkan, mengamati serta meniru apa yang dia lihat. Sehingga sebagai orang tua dan guru harus menjadi contoh yang baik, karena segala sesuatu yang dilakukan akan ditiru oleh anak.

Dalam mengembangkan sosial emosional anak dapat dilakukan dengan mengajak untuk berinteraksi secara langsung dengan lingkungan tempat dia berada. Secara perlahan, kemampuan anak dalam bersosialisasi akan senantiasa berkembang, selain itu emosi anak pun akan berkembang. Selain itu, emosi dalam perasaan anak pun akan timbul melalui keadaan dimana anak tersebut berada. Dengan emosi yang berkembang, anak akan memahami ketika dia merasa nyaman atau tidak dapat terlihat melalui ekspresi yang ditimbulkan oleh anak. Emosi tersebut diantaranya perasaan senang, marah, takut dan sebagainya. Sedangkan emosi yang dimiliki oleh anak usia dini akan berlangsung singkat dan tiba-tiba saja sudah berakhir. Emosi juga dapat dikategorikan menjadi emosi positif dan emosi negatif, yang keduanya harus dikembangkan.

Menurut Hurlock dalam Lubis, perkembangan emosi pada diri anak meliputi rasa senang, rasa takut, rasa malu, khawatir, cemas, rasa marah, sedih, cemburu, duka cita, rasa ingin tahu dan rasa gembira, berikut penjelasan yang lebih rinci mengenai aspek tersebut. Takut adalah perasaan takut yang kerap terjadi dan dialami oleh anak, anak akan mengalami ketakutan ketika mengalami kondisi suasana yang gelap, sendirian, suara binatang yang menyeramkan, berada di ketinggian bahkan suara yang sangat keras. Namun rasa takut pada anak memiliki kadar yang berbeda-beda, ada yang wajar bahkan takut berlebih.

Rasa malu merupakan rasa yang dimiliki oleh anak ketika berusia diatas 6 bulan, biasa di usia ini anak sudah paham orang-orang yang suka bersamanya dan orang asing yang tidak pernah dia lihat. Anak akan menarik diri dengan orang yang tidak dikenalnya. Rasa khawatir merupakan perasaan gelisah tanpa alasan yang biasanya timbul ketika membayangkan situasi berbahaya, seiring bertambahnya usia anak, rasa khawatir tersebut akan terus bertambah dan sering dialami. Rasa cemas ialah sering ditandai dengan rasa khawatir, rasa tidak enak, prasangka tidak baik dan pesimis. Rasa marah yakni ekspresi marah yang dilakukan anak ketika ingin menarik perhatian orang terutama orang tuanya. Anak akan menolak dengan hal yang tidak disukainya, kemudian mengekspresikan dengan marah, diam saja, gerakan verbal, berteriak serta tindakan-tindakan yang tidak baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun