Mohon tunggu...
Deni Mildan
Deni Mildan Mohon Tunggu... Lainnya - Geologist, Dosen

Geologist, Dosen | Menulis yang ringan-ringan saja. Sesekali membahas topik serius seputar ilmu kebumian | deni.mildan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Beasiswa Unggulan Kemendikbud, Penyelamat Kantong Karyawan Gaji Pas-pasan

29 November 2021   14:20 Diperbarui: 29 November 2021   17:53 1412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beasiswa Unggulan Kemdikbud. Foto: Kemendikbud

Sempat ragu dengan kemampuan diri untuk menempuh studi lanjut, akhirnya saya membulatkan tekad untuk menjajal Program Magister Teknik Geologi ITB pada semester genap 2016/2017. Motivasi utama saya saat itu berfokus pada peluang pengembangan diri, khususnya pada penelitian bidang geosains.

Saat hendak mengikuti ujian masuk, saya telah menyisihkan sebagian penghasilan. Saya tidak terlalu kesulitan untuk membiayai ujian masuk, pemenuhan persyaratan, dan biaya pendidikan semester pertama.

"Ternyata seru juga", pikir saya selama kuliah berjalan. Banyak teman dan pola pikir baru yang saya pelajari di sana. Proses "cuci otak" yang dilakukan dosen-dosen berpengalaman sukses menyadarkan diri bahwa pengetahuan masih banyak tersimpan di luar sana.

Sampai suatu ketika, menjelang akhir semester pertama, kenikmatan belajar harus terganggu. Rupanya uang tabungan saya tidak akan cukup untuk membiayai kuliah semester selanjutnya. Kehidupan ganda sebagai karyawan dan mahasiswa otomatis meningkatkan kebutuhan biaya untuk hidup sehari-hari. 

Tugas-tugas perlu tinta dan kertas untuk menyelesaikannya. Begadang pun perlu makanan sebagai bahan bakar. Tak ketinggalan, biaya transportasi pun meningkat karena harus bolak-balik kampus - tempat kerja hampir setiap hari.

Saya sempat kebingungan. 

Gaji pas-pasan jelas tidak akan cukup untuk membiayai semester yang akan datang. Proyek pekerjaan lapangan juga sedang sepi. Rasanya malu jika harus memohon bantuan ke orang tua. Saya anak laki-laki dan harus mulai belajar hidup mandiri.

Singkat cerita, salah seorang teman menyarankan untuk mencari beasiswa. Ia kenal seseorang yang mendapatkan beasiswa on-going di semester dua.

Saya akhirnya bertanya langsung kepada yang bersangkutan. Ia memberikan informasi mengenai beasiswa yang ia peroleh. Program itu bernama Beasiswa Unggulan besutan Kemdikbud.

Beasiswa Unggulan merupakan beasiswa dalam negeri untuk jenjang Sarjana, Magister, dan Doktoral. Pendaftar adalah calon mahasiswa yang sudah mengantongi surat keterangan diterima di perguruan tinggi atau baru masih semester 1 dan belum menerima KHS, dan mahasiswa on-going maksimal semester 3.

Biasanya beasiswa ini dilaksanakan dalam dua gelombang, pada semester ganjil dan semester genap. Hal ini dilakukan untuk mengakomodir mahasiswa pascasarjana yang memulai kuliah pada semester genap.

Persyaratannya cukup sederhana. Pendaftar harus memiliki IP S1 minimal 3,00 dan menyertakan beberapa dokumen seperti surat rekomendasi dari program studi, sertifikat TOEFL ITP minimal 475, proposal rencana studi, dan essay. Tak ketinggalan pendaftar juga harus memiliki bukti prestasi setidaknya ditingkat regional.

Merasa cukup percaya diri, saya pun mendaftar. Kebetulan saat itu sertifikat TOEFL ITP yang digunakan untuk mendaftar ke ITB masih berlaku. Prestasi tingkat regional di kancah pencak silat sudah di tangan, meskipun hanya satu dan satu-satunya. Saya hanya tinggal menbuat surat rekomendasi dari prodi, proposal rencana studi dan essay sesuai tema.

Alhamdulillah, setelah melewati proses seleksi administrasi dan wawancara, saya akhirnya dinyatakan lolos. Sebagaimaa awardee periode sebelunya, saya berhak mendapatkan biaya pendidikan secara penuh hingga semester 4, biaya hidup, dan biaya buku.

***

Beasiswa Unggulan memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah tidak adanya biaya penelitian. Masalah ini seringkali dikeluhkan mahasiswa magister dan doktoral yang memang membutuhkan biaya penelitian yang tidak sedikit.

Meski begitu, Beasiswa Unggulan tetaplah menjadi salah satu program beasiswa terbaik yang bisa diperoleh. Dikabarkan peminatnya terus bertambah tiap tahun.

Ada beberapa tips bagi pembaca dan para pencari beasiswa untuk dapat memperoleh beasiswa ini.

Berprestasi lebih diutamakan

Saat saya mendaftar dulu, pendaftar minimal harus memiliki prestasi di lingkup regional. Seiring berjalannya waktu, persyaratan rupanya naik level. Pendaftar saat ini diutamakan memiliki prestasi di tingkat nasional maupun internasional.

Prestasi di sini tidak terbatas pada bidang akademik saja. Saat itu saya mendaftarkan diri dengan bekal prestasi non akademik di tingkat reginal Jawa Tengah dan DIY.

Jadi jika kelak pembaca berniat mendaftar Beasiswa Unggulan, segeralah menabung prestasi mulai saat ini.

Jangan malas belajar TOEFL

Tes kemampuan Bahasa Inggris biasanya menjadi salah satu syarat yang membuat calon pendaftar layu sebelum berkembang. Tes TOEFL dianggap terlalu sulit karena kemampuan belum mumpuni. 

Kursus TOEFL akhirnya terpaksa ditempuh. Ini juga tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Akan tetapi, kemudahan teknologi masa kini membuat proses belajar kita lebih praktis dan murah. Beberapa tips pernah saya bahas di artikel 3 Tips Belajar TOEFL Mudah dan Murah.

Buatlah essay semenarik mungkin

Essay adalah media promosi diri dalam program Beasiswa Unggulan. Ia juga merupakan kesan pertama yang mencerminkan kualits diri pendaftar. Essay dapat menentukan pendaftar lolos atau tidak.

Saat mendaftar tahun 2017 lalu, program Beasiswa Unggulan memberikan persyaratan essay dengan judul "Aku Generasi Unggul Kebanggaan Indonesia". Meskipun agak bingung awalnya, namun akhirnya muncullah ilham untuk menulis essay yang berisi riwayat hidup, prestasi, serta kegiatan-kegiatan lain yang memberikan kesan positif. 

Dalam essay, saya menggambarkan diri saya sebagai pribadi yang mencintai Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan kontribusi sebagai Paskibraka tingkat Kabupaten dan keikutsertaan dalam Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi pada tahun 2013. Prestasi dalam pencak silat tak ketinggalan saya cantumkan pula sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya bangsa.

Kesimpulannya, buatlah essay dengan segenap kemampuan. Tentu saja tidak perlu melebih-lebihkan cerita. Cukup kemas dengan bahasa yang menarik dan alur yang sistematis.

Upayakan juga apa yang kalian tulis di essay berkaitan dengan berbagai persyaratan yang disertakan dalam pendaftaran.

Saatnya wawancara!

Setelah dinyatakan lolos seleksi berkas, pendaftar akan dihadapkan pada sesi wawancara. Sesi ini merupakan penentu apakah pendaftar berhak lolos atau tidak.

Bersama ratusan pendaftar lain, kalian akan dihadapkan satu lawan satu dengan pewawancara. Siapa yang tidak gugup, coba?

Karena sangat menentukan, tentunya perlu persiapan yang benar-benar matang untuk menghadapi sesi wawancara. Ada beberapa hal utama yang perlu diperhatikan.

Pertama, kenakan pakaian formal dengan rapi. Hindari celana bahan denim dan setelan kasual lainnya. Penampilan yang rapi akan memberikan kesan bahwa kalian siap menghadapi wawancara.

Kedua, kuasai essay, proposal rencana studi, dan berbagai keterangan yang kalian cantumkan saat pendaftaran. Pewawancara akan memberikan pertanyaan seputar hal-hal tersebut. 

Pewawancara mungkin akan bertanya lebih detil tentang hal-hal tertentu, misalnya tujuan penelitian dan rencana setelah menyelesaikan studi. Tetaplah jujur dan jangan melebih-lebihkan cerita yang sudah kita cantumkan di dalam essay.

Ketiga, jaga keseimbangan kesan diri di hadapan pewawancara. Hindari kalimat-kalimat yang terkesan terlalu meninggikan atau bahkan merendahkan diri sendiri. Ingat, kalian sedang "memohon" agar Kemdikbud mau membiayai studi cuma-cuma. Tetap jaga adab dalam berbicara dengan pewawancara.

***

Demikian beberapa tips untuk memperoleh Beasiswa Unggulan Kemdikbud.

Bagaimana? Tertarik mencoba?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun