Akan tetapi, untuk saat ini, jujur saya lebih memilih layanan bank konvensional dengan beberapa pertimbangan.
Ada beberapa alasan yang membuat saya masih belum tergoda menggunakan bank digital.
Harus Menggunakan Internet
Membeli kuota internet memanglah mudah. Mau berapa pun banyaknya bisa, asalkan sesuai kondisi kantong tentunya.
Namun yang jadi permasalahan adalah ketersediaan jaringan internet yang stabil. Seperti yang kita tahu, sinyal internet kuat belum tersebar merata di seluruh penjuru Indonesia.
Akan jadi masalah seandainya kita membutuhkan transaksi perbankan yang urgen, namun terkendala koneksi internet yang timbul tenggelam. Apalagi sebagai geologist saya seringkali masuk daerah terpencil yang kadang berkirim SMS saja sulitnya minta ampun.
Dalam hal ini, bank konvensional lebih unggul karena keberadaan kantor fisiknya. Dengan atau tanpa internet, transaksi apapun masih bisa dilakukan di bank.
Sistem Keamanan Nasabah
Saat semua hal terhubung ke internet, kita sebenarnya membuka diri untuk dapat dilihat orang lain, tak terkecuali data-data pribadi yang kita berikan ke bank digital.
Kita tentunya ingat kasus kejahatan siber yang menimpa nasabah Jenius, bank digital yang dikembangkan BTPN. Para korban dimanipulasi untuk melakukan tindakan yang menguntungkan pelaku melalui data-data pribadi kita, seperti melakukan panggilan telepon dan mengirim surel.
Hal inilah yang membuat saya sedikit meragukan keamanan bank digital, setidaknya sampai saat ini.
Meskipun telah ada aturan resmi yang dikeluarkan OJK untuk menjamin keamanan transaksi perbankan digital dan data nasabah, tidak menutup kemungkinan para peretas tetap menemukan celahnya. Mereka kadang jauh lebih pintar dari pembuat sistem keamanannya sendiri.
Untuk menghindari penipuan, pembobolan, dan tindak kejahatan siber lainnya, hingga saat ini saya lebih memilih layanan bank biasa.