Memelihara kucing memang menyenangkan. Tingkahnya yag lucu dan penurut merupakan beberapa daya tarik kucing. Tidak tega rasanya membiarkannya hidup dengan perawatan yang biasa-biasa saja.
Karenanya, banyak yang rela mengeluarkan uang tidak sedikit untuk makanan, produk perawatan, dan aneka pernak-pernik. Tidak hanya kucing ras, kucing domestik atau kucing kampung pun kerap diperlakukan demikian.
Namun belakangan, saya mulai menemukan beberapa keanehan pada beberapa kucing yang dipelihara di rumah. Kucing-kucing tersebut mulai kehilangan instingnya sebegai kucing betulan. Kemampuan utama yang rasanya hilang dari para kucing peliharaan adalah skill berburu tikus.
Saya ingat betul, saat duduk di bangku sekolah dasar dulu, kucing memakan tikus got yang berkeliaran adalah hal lumrah. Kucing menunjukkan kemampuannya sebagai pemburu ulung, mengendap-endap kemudian berlari sejauh mungkin saat taring tertancap di tubuh korbannya.Â
Perilaku khas kucing ini bahkan divisualisasikan melalui beberapa film kartun. Salah satu yang paling terkenal adalah Tom and Jerry produksi Metro-Goldwyn-Mayer (MGM), Amerika Serikat. Meski kadang Tom yang seekor kucing jadi bulan-bulanan Jerry, Tom diposisikan sebagai seorang pemburu yang bertugas membasmi Jerry si tikus.
Sekarang, kebanyakan kucing akan ketakutan bertemu hewan yang mestinya jadi buruannya.
Perilaku kucing yang berubah ini bisa jadi disebabkan perilaku manusia. Kucing yang biasanya hidup liar kini terbiasa hidup di dalam rumah, disediakan makanannya, dimandikan bulu-bulunya, dan dibawa ke dokter agar hilang penyakitnya.Â
Kucing sih merasa enak-enak saja. Yang mereka pedulikan hanya ada tidaknya makanan dan tersedianya tempat aman untuk tidur-tiduran. Tanpa sadar kita mendegradasi kualitas kucing, dari yang semula.
Padahal, berburu dan memakan tikus merupakan cara bagi kucing untuk bertahan hidup. Kucing juga mengonsumsi tikus untuk mendapatkan taurin, asam amino esensial. Tidak seperti kebanyakan hewan lain, kucing tidak menghasilkan cukup taurin. Jadi, mereka harus mendapatkannya lewat makanan.
Berburu merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki kucing sebagai hewan peliharaan. Kemampuan tersebut bisa dimanfaatkan untuk membasmi tikus sebagai hama rumah.
Meski lingkungan hidupnya tidak sealami dulu, kucing ternyata tetap bisa mengambangkan kemampuan berburunya. Seandainya kamu memelihara kucing dan ingin mempekerjakannya alih-alih cuma makan, tidur, dan buang air, berikut beberapa langkah cara melatih kucing berburu tikus yang bisa kamu coba.
1. Membeli tikus mainan
Kucing umumnya suka meraih benda-benda bergerak yang berada dalam jangkauan kaki dan mulutnya. Â Kamu bisa memanfaatkan kebiasaan itu untuk melatih refleks kucing dengan menggunakan tikus mainan.Â
Tidak sulit mendapatkan tikus mainan. Kamu bisa memperolehnya di toko-toko hewan terdekat, maupun toko-toko online.
2. Memilih waktu yang tepat untuk berlatih
Melatih kucing akan lebih efektif jika kucing dalam kondisi waspada dan aktif. Biasanya kucing aktif pada dini hari dan petang. Pada waktu-waktu tersebut, kucing akan lebih mudah memusatkan perhatiannya pada kamu dan tikus mainan.
3. Mulai berlatih dengan tikus mainan
Mulailah sesi latihan dengan memperlihatkan tikus mainan di depan kucing. Biarkan perhatiannya terpusat pada tikus mainan.
Jika perhatiannya sudah terarah, kamu bisa melempar tikus mainan secara bertahap mulai dari jarak yang pendek, 30 sampai 60 cm. Kamu bisa menambah jarak lemparan secara bertahap seiring perkembangan kemampuan kucing. Menambatkan tikus mainan ke tali juga bisa dilakukan.
4. Berlatih dengan tikus betulan
Langkah ini bersifat opsional. Jika kamu tidak merasa jijik melihat tikus berkeliaran, kamu boleh melakukannya.
Kamu juga bisa mengisolasi kucing bersama tikus di suatu ruangan atau tempat tertentu. Biarkan kucing mengenali dan memburu mangsanya.
5. Jangan lupa beri imbalan
Kudapan yang lezat dapat menjadi motivasi yang tepat bagi kucing untuk berlatih berburu tikus. Pilihlah kudapan yang menjadi favorit kucing, misalnya potongan ikan, daging, dan lain-lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H