Mohon tunggu...
Deni Mildan
Deni Mildan Mohon Tunggu... Lainnya - Geologist

Geologist | Menulis yang ringan-ringan saja. Sesekali membahas topik serius seputar ilmu kebumian | deni.mildan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

"Cikaracak Ninggang Batu, Laun-Laun Jadi Legok", Peribahasa Sunda tentang Pentingnya Konsistensi

10 Juni 2021   11:25 Diperbarui: 10 Juni 2021   16:48 29060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi air menetes di atas batu (Foto oleh cottonbro dari Pexels)

Kita kadang sering terdistraksi, ingin segera lari dan beranjak mencari hal baru. Kita merasa bosan karena upaya yang dilakukan tak kunjung membuahkan hasil maksimal. Padahal, jika dilakukan sedikit lebih lama, kita akan menemukan tujuan yang selama ini dicari.

Konsistensi adalah kunci untuk mencapai sebuah tujuan. Mengulang suatu hal terus-menerus hingga akhirnya mencapai hasil yang diinginkan memanglah membosankan namun sepadan.

Mauu bagaimana lagi, tidak ada jalan pantas yang sekaligus jalan pintas. Pencapaian tanpa proses mustahil dilakukan. Mie instan saja butuh waktu untuk dimasak, hidup pun demikian.

Kamu yang ingin memiliki tubuh ideal mutlak butuh konsistensi. Mengatur pola makan, istirahat, dan latihan adalah kunci untuk mencapai body goal, tanpa tumpukan lemak berlebih. 

Kamu yang ingin masuk perguruan tinggi negeri ternama pun butuh konsistensi. Kamu harus rela meluangkan waktu berjam-jam untuk belajar, menguasai berbagai macam materi sebagai bekal untuk mengejar mimpi.

Menjalani profesi sesuai bidang keilmuan dan mengembangkan diri sesuai tuntutan merupakan suatu bentuk konsistensi pula. Ini juga merupakan suatu bentuk tanggung jawa terhadap pilihan pribadi. Berlaku juga buat saya yang memilih serius di bidang geologi.

Dalam suatu acara Gedung Prof. Soedarto Undip yang saya hadiri, Alm. B. J. Habibie pernah menyampaikan pesan yang selalu saya ingat hingga sekarang. Dengan posisi lengan mendatar, digerakannya telapak tangan kiri naik-turun, sambil berkata, "konsistensi". 

Beliau ingin menegaskan betapa pentingnya konsistensi, sebagimana peribahasa di atas. Tak peduli seberapa berat rintangan, mencintai perjalanan adalah keharusan.

Konsistensi membuat kita mampu belajar dari proses, bukan cuma mendambakan hasil. Proseslah yang membentuk siapa kita dan bagaimana diri kita bersikap.

Tidak ada yang bisa memastikan hasil akan berkhianat, mengingkari usaha yang telah lama dibangun. Satu-satunya hal yang bisa kita pastikan adalah konsistensi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun