Istilah mineral lempung sendiri lebih spesifik. Mineral lempung sederhananya merupakan substansi penyusun lempung yang terdiri dari banyak mineral berukuran sangat halus, umumnya kurang dari 2 mikrometer (0,002 mm!). Mineral lempung terdiri dari beberapa kelompok, di antaranya kaolin yang akan kita bahas lebih lanjut, smektit, ilit, klorit, dan kelompok lain-lain.
Mineral lempung dapat dijumpai di berbagai jenis batuan baik di permukaan maupun di bawah permukaan bumi. Mineral lempung banyak terdapat pada hasil pelapukan batuan secara umum, ubahan fluida panas pada endapan mineral atau panas bumi, batuan sedimen halus, dan tanah.
Kaolin merupakan sebutan bagi batuan yang komposisinya didominasi kaolinit dan/atau mineral lain dalam kelompok kaolin. Kaolin berwarna putih dan relatif lunak. Dalam bentuk serbuk, kaolin memiliki tekstur yang lembut.
Bagaimana kaolin diperoleh?
Seperti yang telah disebutkan di atas, kaolin diperoleh dengan cara ditambang.
Agak lucu sebetulnya saat kita katakan kaolin 100% alami, karena nyatanya ia diproses melalui prosedur yang bertolak belakang.
Penemuan endapan kaolin dilakukan dengan tata cara sebagaimana eksplorasi endapan mineral dan batuan pada umumnya. Tahapan eksplorasi dimulai dari orientasi kondisi geologi secara umum, eksplorasi rinci yang melibatkan pengeboran dan survey bawah permukaan, dan terakhir perhitungan besaran volume sumber dayanya.
Jika dinilai ekonomis dan diperkirakan menghasilkan profit, proses penambangan dapat dilakukan, tentunya setelah memperoleh izin dari otoritas setempat. Setelah ditambang, proses peengolahan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan konsumen.Â
Di Indonesia, kaolin banyak dijumpai di daerah Bangka Belitung sebagai produk sampingan mineralisasi timah. Daerah lain yang juga memiliki potensi endapan kaolin, antara lainBandar Pulau (Sumut), Bonjol Pasaman (Sumbar), Belilas dan Indragiri Hulu (Riau), Pondok Kelapa (Bengkulu), Garut dan Tasikmalaya (Jabar), Blitar dan Trenggalek (Jatim), Martapura (Kalsel), Polewali (Sulsel) dan Paniai (Papua).
Bagaimana cara kerja kaolin dalam perawatan kulit?
Kaolin memiliki struktur kristal tetrahedron. Bayangkan saja limas segitiga dengan panjang tiap sisi yang sama besar. Setiap satuan stuktur kristal bergabung membentuk "lembaran silika".