Sekali waktu saya pernah menerima kiriman paket pada malam hari. Di lain kesempatan saya kedatangan kurir di kondisi hujan petir.
Jangan heran jika kelak kamu menemukan kondisi tersebut. Para kurir memang diberi tanggung jawab untuk mengantarkan barang bagaimanapun kondisi cuacanya.
Mereka tidak bisa menunda-nunda pengiriman karena barang akan semakin menumpuk di gudang. Jika itu terjadi, mereka akan makin kerepotan keesokan harinya.
3. Susah cari alamat
Suatu ketika seorang kurir mengantarkan sebuah paket barang ke rumah. Mukanya terlihat sedikit kesal.
Ia sedikit menyinggung soal alamat yang saya cantumkan di tujuan pengiriman. Nomor rumah yang seharusnya '32A' ternyata hanya saya tulis '32'. Perbedaan sedikit saja membuatnya harus berputar-putar mencari alamat yang tepat.
Itu cuma kurang satu huruf. Bagaimana dengan kurang jelas rincian alamatnya atau sulit dihubungi nomor teleponnya. Bisa dibayangkan betapa jengkelnya sang kurir.
4. Ditegur atasan
Pekerjaan sebagai kurir juga tidak lepas dari pengawasan atasan. Layaknya orang kerja kantoran, kurir juga bisa ditegur karena kesalahannya.
Kerja serba cepat dan tepat merupakan tuntutan jasa pengiriman. Persaingan ketat membuat mereka sebisa mungkin mencegah keluhan datang dari pelanggan.
Kurir sebagai ujung tombak yang harus kerja keras. Jika ada kesalahan, mereka juga yang kena semprot atasan.
5. Beresiko jadi korban tindak kejahatan di jalan
Dikutip dari brilio.net, dalam sebuah unggahan di Facebook, salah seorang netizen mengungkapkan keluh kesah pekerjaan sebagai kurir. Ia menceritakan pengalaman rekannya yang mengantarkan barang ke daerah rawan.
Ditengah kebingungan mencari alamat di antara pemukiman yang tidak teratur dan beratnya medan jalan berbatu, sang kurir makin sial. Ia harus bertemu begal yang pura-pura jadi warga penunjuk jalan.