Kebiasaan pamer berlebihan akan memberikan dampak buruk bagi pelakunya. Sering kita jumpai berita mengenai para influencer yang terjebak kebiasaan pamer kememawahn meski dalam dunia nyata mereka hidup melarat, boros, dan berhutang sana-sini. Para pelaku tergoda untuk selalu menampilkan citra dirinya yang terbaik, meski tidak sesuai realita.
Terlepas dari niat dan maksud baik unggahan ‘pamer’ kita di media sosial, perlu kita cermati lebih jauh kebiasaan bermedia sosial kita selama ini. Barangkali konten yang selama ini kita unggah tidak lebih dari sekedar pelampiasan kebutuhan pengakuan.Â
Jangan biarkan media sosial menguasai hasrat dalam diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H