Meski begitu, kita motivasi tersebut tidak boleh diremehkan. Jika dilakukan secara konsisten, rutinitas shalat wajib, sedekah, belajar ilmu agama, dan lain sebagainya insyaAllah akan menjadi kebiasaan dan kemudian tertanam motivasi yang ketiga, yang paling tinggi derajatnya.
Buku catatan Ramadan merupakan sarana yang tepat untuk melatih siswa membiasakan diri beribadah, sejalan dengan suasana Ramadan yang kondusif untuk melakukannya.
4. Membuat Ramadan jadi lebih seru
Tidak bisa dipungkiri Ramadan terasa seru karena saya dan teman-teman punya buku catatan Ramadan. Â Ada banyak momen yang tidak bisa kami lakukan di luar Bulan Ramadan.
Salah satu momen yang paling tidak terlupakan adalah berdesakan meminta tanda tangan imam shalat tarawih. Saya yang waktu SD bisa dibilang pemalu agak sungkan untuk menghampiri orang yang kurang dikenal. Untungnya  imam shalat tarawih masih tetangga dekat rumah, jadi tidak malu-malu banget lah.
Isi buku catatan Ramadan juga bisa jadi bahan candaan dan seru-seruan teman-teman sekolah. Kami biasanya menertawakan catatan kuliah subuh yang tulisannya amburadul, dibilang ceker ayam pun sulit. Kami juga saling ejek jika ada kolom kosong di catatan shalat tarawih. Malu rasanya, tapi rasa malu itu kemudian jadi motivasi. Yang mulanya malu karena ketahuan teman tarawih bolong-bolong akhirnya bertekad untuk tidak lagi bolos.
Keseruan-keseruan itu sangat bermanfaat bagi siswa SD yang gampang bosan dengan kegiatan rutin. Siswa jadi punya pengalih perhatian dari rasa lapar dan dahaga karena berpuasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H