Mohon tunggu...
Deni Mildan
Deni Mildan Mohon Tunggu... Lainnya - Geologist

Geologist | Menulis yang ringan-ringan saja. Sesekali membahas topik serius seputar ilmu kebumian | deni.mildan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Boros Jajan Takjil? Atur Keuangan Pakai Cara Ini

18 April 2021   09:56 Diperbarui: 18 April 2021   10:33 1223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apalagi yang paling dinantikan saat berbuka puasa kalau bukan takjil. Minuman segar dan camilan gurih merupakan kombinasi yang nikmatnya tiada dua. Demi kenikmatan itu, kita pun rela mengantri di depan gerobak es cendol, berdesakan di depan lapak kolak pisang, dan menunggu diangkat gorengan dari wajan.

Akan tetapi, tanpa kita sadari kebiasaan tersebut justru memberikan dampak buruk. Selain berdampak terhadap kesehatan tubuh, "lapar mata" setelah berpuasa seharian juga berakibat buruk bagi kesehatan finansial. Tak jarang pengeluaran untuk jajan takjil sama besar dengan kebutuhan yang utama, bahkan melebihinya.

Kita tidak mau kan kantong jebol gara-gara jajan takjil berlebihan?

Ada beberapa cara untuk mengatasi kebiasaan boros jajan takjil. Berikut adalah 3 hal yang bisa kamu coba.

1. Ingat, Ada yang Lebih Penting!

Momen Ramadan biasanya jadi ajang berburu takjil di pinggir jalan. Ramai pembeli berbanding lurus dengan munculnya lapak-lapak penjual dadakan yang memanfaatkan peluang meraup penghasilan. 

Berbagai macam penganan ringan tersaji sejauh mata memandang kerap menggoda kita untuk membeli salah satunya. Tak masalah jika memang merasa bosan dengan hidangan di rumah dan ingin mencoba sesuatu yang berbeda. Yang jadi persoalan adalah ketika kita jajan berlebihan dan kemudian menyebabkan pemborosan. 

Sebelum hal itu terjadi ada baiknya kita menentukan terlebih dahulu skala prioritas. Daripada menghabiskan uang untuk jajan takjil, kita bisa memanfaatkan uang untuk hal-hal yang lebih penting seperti makan, transportasi untuk mudik ke kampung halaman, dan keperluan Idul Fitri.

Jajan takjil boleh-boleh saja asalkan sesuai dengan kebutuhan. Jangan biarkan nafsu membuat kita kalap.

2. Kurma

Sejak dulu kita mengenal jargon "berbukalah dengan makanan manis". Mungkin kalimat tersebut yang membuat kita beranggapan semua yang manis-manis boleh di konsumsi saat berbuka puasa.

Nyatanya tidak semua makanan dan minuman manis baik di konsumsi saat berbuka. Makanan manis dengan gula berlebih dapat meningkatkan resiko sakit jantung, menaikkkan berat badan, serta berbagai bahaya lainnya. Untuk menghindari resiko-resiko tersebut, tidak ada salahnya kita mengganti jajanan takjil dengan kurma.

Selain mengamalkan anjuran Nabi Muhammad SAW, mengonsumsi kurma saat berbuka dapat mengembalikan energi dengan cepat karena kandungan gula alaminya. Dikutip dari kompas.com, kurma mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh seperti karbohidrat dan protein serta tidak menyebabkan obesitas karena kandungan seratnya yang tinggi.

Tersedia berbagai jenis kurma, mulai dari kurma sukari, kurma tangkai Tunisia, hingga kurma ajwa. Jika dibandingkan, membeli kurma dengan harga rata-rata Rp 50.000 hingga Rp. 100.000 per kilogram jauh lebih ekonomis dibandingkan jajan takjil Rp. 10.000 hingga Rp. 20.000 per hari.

3. Sedekah

Bulan Ramadan dikenal juga sebagai bulan kedermawanan. Dalam beberapa riwayat dijelaskan Nabi Muhammad SAW bersedekah lebih banyak daripada hari-hari di luar bulan Ramadan. Teladan tersebut sepatutnya kita tiru juga.

Sedekah memberikan manfaat bagi diri kita dan orang lain. Sedekah dalam bentuk makanan atau uang dapat membantu kesulitan orang-orang yang membutuhkan. Di samping pahala, sebagai timbal baliknya kita juga merasakan perasaan lega dan bahagia karena telah berupaya menolong orang lain. 

Menyadari keutamaan sedekah di Bulan Ramadan dapat membantu kita merenungkan kembali apa yang semestinya kita lakukan dengan uang yang kita miliki dan mengaturnya agar dapat bermanfaat.. Alangkah lebih baik jika kita bisa mengelola keuangan kita agar cukup untuk memenuhi kebutuhan diri namun tidak pula melupakan pemberian kepada orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun