Mohon tunggu...
Denilsa S. Bokings
Denilsa S. Bokings Mohon Tunggu... karyawan swasta -

sy memilih untuk tidak mendengarkan musik disaat menulis sesuatu, mungkin agak lebih menyenangkan... itu kalimat pertama untuk saat ini....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Boneka itu Bukan untuk Dia

16 Februari 2014   02:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:47 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Boneka itu seharusnya punya Dia,

Kau menjanjikan kepadanya..

Bahwa kau akan memberi boneka itu setelah kau lulus

Boneka maskot dari tempat kau menimba ilmu dulu

Tapi kenapa boneka itu ada ditangan orang lain???

Yang ada kau bukan memberikan Dia boneka

tapi kau memberikan Dia kabar yang begitu sangat menyakitkan untuk Dia

kau memberikan kabar bahwa kau akan menikah

dan tak ada basa basipun sebelum kau mengatakan itu

Diam, duduk, sakit menangis

Itu yang Dia rasakan

Penantian yang sudah begitu lama Dia tunggu sia sia

Sudah saatnya Dia melepaskan penantian itu

Karena penantian itu sudah ada yang memiliki

Penantian yang endingnya bahagia untukmu dan pilihanmu

Berbeda dengan penantian yang Dia miliki

Penantian yang DIa memiliki sudah tak punya arti apa-apa

Seandainya Dia tahu ending dari penantian itu,

Dia tak akan menunggu ..

Dia bisa bertahan karena termotivasi dengan kata yang kau ucapkan ke Dia dulu

Dia hanya bisa berdoa

Mudahan”an Pilihanmu tepat,

mudah”an kalian bisa jadi keluarga Sakinnah Mawaddah Warahma

Jadilah pemimpin rumah tangga yang baik dari segala hal, bisa memimpin  anak istrimu nanti dengan cara yang halal dan baik di mata ALLAH

InsyaAllah Barokah

dari DIA untuk KOHATA

dsb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun