Mohon tunggu...
Deni Lorenza
Deni Lorenza Mohon Tunggu... Lainnya - penulis

Seorang penulis berdedikasi yang mengeksplorasi pengembangan diri dan perubahan hidup melalui tulisan yang inspiratif dan berbasis penelitian ilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Hidup Ini Pilihanmu: Jangan Tunggu Menyesal!!

19 Januari 2025   17:33 Diperbarui: 19 Januari 2025   17:33 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bayangkan kamu baru saja selesai olahraga, berkeringat, lalu sambil rebahan, kamu buka podcast favorit. Suara tamu podcast itu terdengar tegas tapi penuh penyesalan. Dia bilang, saat muda dulu, dia terlalu sibuk mengejar hal-hal yang sebenarnya nggak penting, terlalu lama menunda hal-hal yang penting. "Andai aku tahu lebih awal..." katanya.

Kalimat itu seperti pukulan keras buatmu. Kamu, yang baru saja memasuki usia dewasa muda, tiba-tiba merasa seperti mendapat peringatan dari masa depan. "Apa aku juga akan menyesal kalau terus begini?" Kamu berpikir dalam hati.

Tapi di balik momen itu, ada satu kenangan yang jauh lebih dalam yang benar-benar membentuk cara pandangmu. Momen itu adalah ketika kamu memegang tangan ayahmu yang sedang berjuang melawan penyakit ALS. Saat beliau mengembuskan napas terakhirnya, ada perasaan sakit luar biasa, tetapi juga pelajaran besar yang tak terlupakan: hidup ini singkat. Waktu kita terbatas, dan cara kita menggunakannya sepenuhnya ada di tangan kita.

Sejak saat itu, kamu membuat janji dengan dirimu sendiri: Aku nggak mau buang waktu untuk membenci hidup atau menyesali masa mudaku nanti. Aku akan menjalani hidup dengan penuh kesadaran, menciptakan makna, dan memilih jalan yang selaras dengan nilai-nilai terbaikku.

Kenapa Anak Muda Harus Peduli Tentang Hidup Mereka?

Sekarang, mari kita lihat realitanya. Banyak orang berpikir masa muda itu waktu untuk "santai-santai." Tapi apakah kamu tahu bahwa lebih dari 85% momen paling menentukan dalam hidup terjadi sebelum usia 35 tahun?

Ya, benar. Di usia belasan hingga 20-an, kamu sedang membangun dasar untuk seluruh hidupmu. Ini adalah waktu di mana kamu membuat keputusan besar, seperti:

  • Mau jadi apa di masa depan.
  • Bagaimana kamu akan mengelola uangmu.
  • Siapa orang yang kamu pilih untuk menghabiskan hidup bersamanya.
  • Keterampilan emosional seperti cara mengatasi stres dan rasa takut.

Tapi apa yang sering kita dengar? Kalimat seperti, "Santai aja, masih muda ini!" atau, "Nanti juga kamu akan tahu jalan hidupmu."

Oke, mungkin kalimat itu terdengar melegakan, tapi jujur saja, itu bukan nasihat yang benar-benar membantu. Faktanya, kebiasaan dan pola pikir yang kamu bangun di usia muda akan menjadi pola hidupmu selamanya. Dan kalau kamu asal-asalan sekarang, kemungkinan besar kamu akan membawa kebiasaan itu sampai dewasa.

Coba renungkan: Kalau kamu terus-terusan malas sekarang, apa yang membuatmu yakin kamu bisa jadi orang yang disiplin nanti? Kalau kamu terus membiarkan orang lain menentukan arah hidupmu, bagaimana kamu bisa menemukan kebahagiaan sejati?

Lepaskan Beban yang Nggak Penting

Pertama-tama, kamu harus mulai bertanya pada dirimu sendiri: Apa aku hidup berdasarkan keyakinanku sendiri? Atau aku cuma mengikuti apa yang orang lain bilang?

Ada banyak sekali "beban sosial" yang sering kita terima sejak kecil, seperti:

  • "Nilai sekolah menentukan masa depanmu."
  • "Masa muda adalah waktu untuk jadi 'bodoh' dan menyesal belakangan."
  • "Kamu harus sukses dulu sebelum bahagia."

Tapi apakah benar semua itu?

Dari pengalamanmu sendiri, kamu belajar bahwa kebahagiaan itu bukan tentang punya banyak uang, nilai bagus, atau mengikuti standar sukses orang lain. Kamu ingat bagaimana ayahmu dulu mengejar kesuksesan dalam bentuk material, tetapi di akhir hidupnya, hal itu tidak membuatnya bahagia.

Kesuksesan sejati, menurutmu, adalah hidup yang selaras. Maksudnya? Hidup selaras berarti kamu menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan yang benar-benar penting buatmu. Kamu bertanya pada dirimu sendiri: Apa aku hidup dengan cara yang sesuai dengan hatiku?

Ketika kamu hidup selaras, ada kedamaian yang akan kamu rasakan. Tidak peduli apa kata orang, kamu tahu bahwa hidupmu adalah milikmu.

Jangan Takut untuk Berubah

Tapi, mari kita jujur. Menjalani hidup yang selaras dengan nilai-nilai kita itu nggak selalu mudah. Terkadang, itu berarti kamu harus mengambil keputusan besar yang menakutkan, seperti:

  • Keluar dari hubungan yang toxic.
  • Meninggalkan karier yang nggak membuatmu bahagia.
  • Menyuarakan identitas dan keinginanmu yang sesungguhnya.

Perasaan takut itu wajar. Kamu mungkin merasa cemas, "Bagaimana kalau aku gagal?" Atau, "Apa kata orang nanti?"

Tapi, coba pikirkan ini: rasa takut itu sering kali lebih besar daripada kenyataannya. Kamu ingat pengalaman terjun payung yang pernah kamu lakukan. Sebelum melompat, kamu merasa seperti mau pingsan. Tapi begitu kamu melompat, kamu merasa bebas, ringan, dan luar biasa.

Sama seperti melompat dari pesawat, keputusan besar dalam hidup memang menyeramkan di awal. Tapi kalau itu sesuai dengan nilai-nilaimu, hasilnya hampir selalu membawa kedamaian dan kebahagiaan.

Kisah yang Menginspirasi

Dari perjalanan hidupmu, kamu tahu bahwa perubahan itu nyata dan bisa membawa dampak besar, bukan hanya untuk dirimu sendiri, tapi juga untuk orang lain.

Kamu ingat salah satu pesan yang pernah kamu terima dari seseorang yang membaca bukumu. Dia adalah seorang remaja yang hampir menyerah karena merasa tertekan harus menjaga adik-adiknya sendirian. Tapi setelah membaca nasihat darimu, dia menemukan kekuatan untuk terus maju.

Atau kisah seorang pemuda yang nyaris melakukan hal buruk pada dirinya sendiri karena tekanan hidup. Setelah mendengar podcast-mu, dia merasa bahwa hidupnya berharga dan mulai mengambil langkah kecil untuk berubah.

Momen-momen seperti ini membuatmu semakin yakin bahwa hidupmu punya tujuan. Kamu merasa bertanggung jawab untuk membantu generasi muda lainnya memahami bahwa hidup ini adalah milik mereka.

Jangan Tunggu Menyesal: Mulailah Sekarang

Hidup ini nggak akan selamanya sempurna. Akan ada tantangan, kegagalan, dan mungkin juga air mata. Tapi yang penting adalah bagaimana kamu memilih untuk meresponsnya.

Kamu nggak perlu menunggu sampai usia 30-an, atau sampai ada krisis besar dalam hidupmu, untuk mulai berubah. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk bertumbuh.

Tanyakan pada dirimu:

  • Apa aku hidup sesuai dengan nilai-nilai yang benar-benar aku percayai?
  • Apa aku berani mengambil langkah besar yang bisa membawa hidupku ke arah yang lebih baik?
  • Apa aku sudah mulai membangun kebiasaan yang akan membuatku bangga di masa depan?

Hidup ini singkat. Waktu kita terbatas. Jadi, kenapa harus menunggu?

Semakin cepat kamu memulai perjalananmu, semakin baik hidupmu nanti. Dan ingat, semua ini adalah pilihanmu. Hidup ini milikmu. Jadi, pastikan kamu memilih untuk menjalani hidup yang benar-benar bermakna. "The sooner you grow, the better."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun