Mohon tunggu...
Deni Lorenza
Deni Lorenza Mohon Tunggu... Lainnya - penulis

Seorang penulis berdedikasi yang mengeksplorasi pengembangan diri dan perubahan hidup melalui tulisan yang inspiratif dan berbasis penelitian ilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Hidup Ini Pilihanmu: Jangan Tunggu Menyesal!!

19 Januari 2025   17:33 Diperbarui: 19 Januari 2025   17:33 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lepaskan Beban yang Nggak Penting

Pertama-tama, kamu harus mulai bertanya pada dirimu sendiri: Apa aku hidup berdasarkan keyakinanku sendiri? Atau aku cuma mengikuti apa yang orang lain bilang?

Ada banyak sekali "beban sosial" yang sering kita terima sejak kecil, seperti:

  • "Nilai sekolah menentukan masa depanmu."
  • "Masa muda adalah waktu untuk jadi 'bodoh' dan menyesal belakangan."
  • "Kamu harus sukses dulu sebelum bahagia."

Tapi apakah benar semua itu?

Dari pengalamanmu sendiri, kamu belajar bahwa kebahagiaan itu bukan tentang punya banyak uang, nilai bagus, atau mengikuti standar sukses orang lain. Kamu ingat bagaimana ayahmu dulu mengejar kesuksesan dalam bentuk material, tetapi di akhir hidupnya, hal itu tidak membuatnya bahagia.

Kesuksesan sejati, menurutmu, adalah hidup yang selaras. Maksudnya? Hidup selaras berarti kamu menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan yang benar-benar penting buatmu. Kamu bertanya pada dirimu sendiri: Apa aku hidup dengan cara yang sesuai dengan hatiku?

Ketika kamu hidup selaras, ada kedamaian yang akan kamu rasakan. Tidak peduli apa kata orang, kamu tahu bahwa hidupmu adalah milikmu.

Jangan Takut untuk Berubah

Tapi, mari kita jujur. Menjalani hidup yang selaras dengan nilai-nilai kita itu nggak selalu mudah. Terkadang, itu berarti kamu harus mengambil keputusan besar yang menakutkan, seperti:

  • Keluar dari hubungan yang toxic.
  • Meninggalkan karier yang nggak membuatmu bahagia.
  • Menyuarakan identitas dan keinginanmu yang sesungguhnya.

Perasaan takut itu wajar. Kamu mungkin merasa cemas, "Bagaimana kalau aku gagal?" Atau, "Apa kata orang nanti?"

Tapi, coba pikirkan ini: rasa takut itu sering kali lebih besar daripada kenyataannya. Kamu ingat pengalaman terjun payung yang pernah kamu lakukan. Sebelum melompat, kamu merasa seperti mau pingsan. Tapi begitu kamu melompat, kamu merasa bebas, ringan, dan luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun