Mohon tunggu...
Deni Lorenza
Deni Lorenza Mohon Tunggu... Lainnya - penulis

Seorang penulis berdedikasi yang mengeksplorasi pengembangan diri dan perubahan hidup melalui tulisan yang inspiratif dan berbasis penelitian ilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengapa Pemimpin Hebat Membuat Kita Merasa Aman? Refleksi Dari Simon Sinek

17 September 2024   07:25 Diperbarui: 17 September 2024   07:28 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di zaman modern, konsep ini diterapkan pada organisasi, di mana para pemimpin menciptakan rasa aman dan kebersamaan sehingga anggota tim mereka dapat fokus pada tantangan eksternal yang mengancam kesuksesan kelompok.

Di lingkungan seperti ini, anggota tim merasa aman dan tidak merasa terancam oleh rekan-rekan mereka atau oleh pemimpin mereka sendiri. Mereka percaya bahwa orang-orang di sekitar mereka ada untuk mendukung dan melindungi, bukan untuk bersaing atau menjatuhkan. Konsep ini sangat penting untuk dipahami oleh setiap pemimpin yang ingin timnya berhasil dan berkembang.

Peran Pemimpin dalam Menciptakan Keamanan

Sinek menekankan bahwa kepemimpinan sejati adalah tentang menempatkan keselamatan dan kesejahteraan tim di atas keuntungan pribadi. Ia memberikan beberapa contoh nyata yang menunjukkan bagaimana perusahaan yang sukses menerapkan prinsip ini.

Pertama, ada Southwest Airlines, sebuah perusahaan penerbangan yang dikenal sukses karena karyawannya tidak takut pada pemimpinnya. Dalam lingkungan di mana karyawan merasa aman dan didukung, mereka lebih cenderung menunjukkan kerjasama dan kesetiaan. Sinek mencatat bahwa kesuksesan Southwest Airlines sangat bergantung pada budaya ini, di mana karyawan merasa mereka dapat mempercayai pemimpin mereka untuk selalu memiliki kepentingan terbaik mereka dalam pikiran.

Contoh lain adalah Charlie Kim, CEO dari Next Jump, yang mengimplementasikan kebijakan "pekerjaan seumur hidup." Di Next Jump, mereka tidak memecat karyawan karena masalah kinerja. Sebaliknya, mereka menawarkan pelatihan dan dukungan yang dibutuhkan, mirip dengan bagaimana orang tua mendukung anak-anak mereka ketika mereka sedang berjuang. Kebijakan ini menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa aman dan didukung, sehingga mereka lebih termotivasi untuk bekerja dengan baik dan berkembang.

Sinek juga mengisahkan tentang Bob Chapman, CEO dari Barry-Wehmiller, yang memperkenalkan program cuti tanpa gaji selama resesi 2008 alih-alih memecat karyawan. Keputusan ini, yang dirumuskan sebagai "semua sedikit menderita daripada beberapa menderita banyak," meningkatkan moral dan memperkuat budaya kepercayaan dan kerjasama di perusahaan. Hal ini menunjukkan bagaimana tindakan yang tampaknya kecil tetapi penuh kepedulian dapat menciptakan dampak besar dalam hal membangun budaya perusahaan yang sehat.

Kepemimpinan sebagai Pilihan, Bukan Pangkat

Salah satu poin penting yang diangkat Sinek adalah bahwa kepemimpinan bukan tentang memegang posisi otoritas; melainkan itu adalah pilihan untuk peduli pada orang-orang di sekitar Anda. Ia menggambarkan hal ini dengan cerita tentang seorang perwira Marinir yang memilih untuk makan terakhir. Ketika tidak ada makanan yang tersisa, para prajurit dengan sukarela berbagi makanan mereka dengan pemimpinnya, menunjukkan ikatan kepercayaan dan rasa hormat yang mendalam.

Cerita ini menunjukkan bahwa ketika pemimpin menunjukkan perhatian yang tulus terhadap kesejahteraan anggota tim mereka, anggota tim tersebut akan merasa terinspirasi untuk melakukan hal yang sama terhadap pemimpin mereka. Ini menciptakan hubungan timbal balik di mana setiap orang merasa dihargai dan dilindungi, dan di mana pengorbanan bukanlah sesuatu yang dipaksakan, tetapi datang dari rasa hormat dan cinta.

Akhirnya, Tanda-tanda Kepemimpinan Hebat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun