Di akhir pidatonya, Dweck mengajukan argumen yang kuat bahwa pola pikir berkembang harus dianggap sebagai hak dasar manusia. Mengapa? Karena ini mengubah cara anak-anak melihat usaha dan kesulitan, dari sesuatu yang negatif menjadi kesempatan untuk tumbuh. Ketika anak-anak belajar bahwa otak mereka dapat membentuk koneksi baru dan lebih kuat saat mereka belajar sesuatu yang baru dan menantang, mereka menjadi lebih termotivasi dan lebih mampu menghadapi tantangan.
Bayangkan jika kita semua bisa melihat kegagalan bukan sebagai akhir, tetapi sebagai "belum". Bayangkan dunia di mana setiap anak merasa mampu untuk belajar dan berkembang, tidak peduli seberapa sulit tantangan yang mereka hadapi. Ini adalah dunia di mana pola pikir berkembang menjadi dasar untuk semua, memberikan setiap anak kesempatan untuk mewujudkan potensi penuh mereka.
Dweck mengajak kita semua untuk mulai menciptakan lingkungan yang mendukung pola pikir berkembang. Sebagai orang tua, guru, dan anggota masyarakat, kita harus mulai menghargai usaha dan ketekunan lebih dari sekadar hasil akhir. Kita harus mengajarkan anak-anak bahwa "belum" adalah bagian dari perjalanan mereka menuju keberhasilan. Ini adalah cara kita membangun generasi yang lebih tangguh, lebih inovatif, dan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.
Jadi, mari kita mulai menggantikan "gagal" dengan "belum". Mari kita ubah cara kita berbicara tentang kesuksesan dan kegagalan. Dan yang paling penting, mari kita berikan kesempatan pada setiap anak untuk berkembang dengan cara mereka sendiri, dengan pola pikir yang berkembang, yang melihat setiap kesulitan sebagai peluang untuk tumbuh dan belajar.
Konsep sederhana "belum" dari Carol Dweck tidak hanya mengubah cara kita memandang pendidikan, tetapi juga mengubah cara kita memandang hidup. Dengan pola pikir berkembang, kita tidak hanya menjadi lebih baik di sekolah atau di tempat kerja, tetapi juga menjadi lebih baik dalam menjalani hidup kita sehari-hari. Jadi, jangan takut dengan kata "belum". Sebaliknya, rangkulah itu, karena di balik setiap "belum" ada potensi untuk tumbuh, belajar, dan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H