Mohon tunggu...
Deni Lorenza
Deni Lorenza Mohon Tunggu... Lainnya - penulis

Seorang penulis berdedikasi yang mengeksplorasi pengembangan diri dan perubahan hidup melalui tulisan yang inspiratif dan berbasis penelitian ilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menemukan Sisi Positif Stres, Mengubah Cara Pandang untuk Kesehatan yang Lebih Baik

5 September 2024   12:00 Diperbarui: 5 September 2024   12:02 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menemukan Sisi Positif Stres: Mengubah Cara Pandang untuk Kesehatan yang Lebih Baik

Kebanyakan dari kita mungkin sudah sering mendengar bahwa stres adalah musuh kesehatan. Dari iklan hingga nasihat dokter, pesan yang kita terima adalah: "Hindari stres, atau Anda akan menderita." Tapi, apa jadinya jika selama ini kita salah paham? Apa jadinya jika cara kita memandang stres sebenarnya lebih penting daripada stres itu sendiri? Inilah yang disampaikan oleh Kelly McGonigal, seorang psikolog kesehatan yang punya pandangan berbeda tentang stres.

Kelly McGonigal memulai dengan pengakuan yang cukup mengejutkan. Sebagai seorang psikolog kesehatan, ia telah menghabiskan bertahun-tahun mengajarkan bahwa stres adalah hal yang buruk bagi kesehatan. Namun sekarang, dia percaya bahwa pesan tersebut mungkin telah menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan. Dengan kata lain, dia ingin mengubah cara kita melihat stres, karena menurutnya, cara kita berpikir tentang stres memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan kita.

Penelitian Tentang Stres dan Kesehatan

McGonigal mendasarkan pandangannya pada sebuah studi besar yang melibatkan 30.000 orang dewasa selama delapan tahun. Dalam studi ini, para peserta ditanya seberapa banyak stres yang mereka alami dan apakah mereka percaya bahwa stres berbahaya bagi kesehatan mereka. Hasilnya? Orang yang mengalami tingkat stres tinggi memiliki risiko kematian 43% lebih tinggi --- tapi hanya jika mereka juga percaya bahwa stres itu berbahaya. Sementara itu, orang yang mengalami stres tinggi tetapi tidak memandangnya sebagai hal berbahaya justru memiliki risiko kematian yang lebih rendah daripada mereka yang melaporkan sedikit stres.

Apa artinya ini? Bisa jadi, keyakinan kita tentang stres lebih berbahaya daripada stres itu sendiri. Ini adalah temuan yang mengejutkan dan mengubah cara kita melihat stres. Bagi McGonigal, hal ini menjadi bukti bahwa bagaimana kita berpikir tentang stres bisa sangat memengaruhi hasil akhirnya pada kesehatan kita.

Mengubah Cara Pandang terhadap Stres

Jadi, bagaimana kita bisa mengubah cara pandang kita terhadap stres? McGonigal mengungkapkan bahwa mengubah cara kita berpikir tentang stres dapat mengubah respons tubuh kita terhadapnya. Dia menggambarkan sebuah eksperimen di Harvard, di mana para peserta diajarkan untuk melihat respons stres mereka sebagai sesuatu yang membantu, bukan mengancam. Hasilnya cukup mengejutkan: mereka yang mengadopsi pola pikir ini menunjukkan respons fisiologis yang lebih sehat.

Alih-alih mengalami respons stres yang membuat pembuluh darah menyempit (yang biasanya terkait dengan penyakit kardiovaskular), pembuluh darah mereka tetap rileks --- mirip dengan respons yang terjadi saat seseorang merasa bahagia atau berani. Ini menunjukkan bahwa perubahan cara pandang kita terhadap stres dapat secara signifikan mengurangi risiko masalah kesehatan terkait stres.

Peran Oksitosin dalam Stres

McGonigal kemudian memperkenalkan kita pada oksitosin, hormon yang sering disebut sebagai "hormon pelukan". Mungkin kita tidak menyadari, tetapi oksitosin juga dilepaskan ketika kita sedang stres. Ketika hormon ini dilepaskan, ia mendorong kita untuk mencari dukungan dan memperkuat hubungan dengan orang-orang terdekat kita. Lebih dari itu, oksitosin juga melindungi sistem kardiovaskular dengan membantu pembuluh darah tetap rileks dan mendukung kesehatan jantung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun