Mohon tunggu...
Deni Lorenza
Deni Lorenza Mohon Tunggu... Lainnya - penulis

Seorang penulis berdedikasi yang mengeksplorasi pengembangan diri dan perubahan hidup melalui tulisan yang inspiratif dan berbasis penelitian ilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Tujuh Dosa yang Bisa Mematikan dan Cara Berbicara dengan Kekuatan

9 Agustus 2024   17:49 Diperbarui: 9 Agustus 2024   18:01 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara manusia adalah instrumen paling kuat yang bisa dimainkan. Bisa memulai perang atau mengatakan "Aku mencintaimu". Namun, banyak orang merasa bahwa saat berbicara, orang lain tidak mendengarkan. Mengapa bisa begitu? Bagaimana caranya agar bisa berbicara dengan kekuatan yang bisa membuat perubahan di dunia?

Ada sejumlah kebiasaan buruk dalam berbicara yang sering kali dilakukan tanpa sadar. Kebiasaan ini bisa membuat orang lain enggan mendengarkan. Dalam artikel ini, akan dibahas tujuh dosa bicara yang mematikan dan bagaimana seseorang bisa menghindarinya. Selain itu, akan dibahas cara-cara positif untuk berbicara agar orang lain benar-benar mendengarkan.

Pertama, gossip. Bicara buruk tentang seseorang yang tidak hadir. Ini kebiasaan yang tidak baik dan orang tahu bahwa orang yang suka bergosip kemungkinan besar juga akan bergosip tentang mereka. Kedua, menghakimi. Sulit untuk mendengarkan seseorang jika diketahui bahwa sedang dihakimi dan dianggap kurang.

Ketiga, negativitas. Seseorang bisa terjebak dalam kebiasaan ini. Ibu penulis, di tahun-tahun terakhir hidupnya, menjadi sangat negatif. Sulit untuk mendengarkan ketika seseorang begitu negatif. Bentuk lain dari negativitas adalah mengeluh. Mengeluh adalah seni nasional di Inggris. Orang-orang mengeluh tentang cuaca, olahraga, politik, dan segalanya, tetapi mengeluh sebenarnya menyebarkan kesengsaraan.

Keempat, alasan. Semua orang pernah bertemu dengan orang yang selalu mencari alasan dan tidak pernah mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka. Sulit untuk mendengarkan orang yang seperti ini. Kelima, melebih-lebihkan. Ini merendahkan bahasa. Jika seseorang melihat sesuatu yang benar-benar luar biasa, apa yang akan disebut? Dan kemudian, melebih-lebihkan ini bisa menjadi kebohongan, dan orang tidak ingin mendengarkan mereka yang diketahui berbohong.

Terakhir, dogmatisme. Kebingungan antara fakta dan opini. Ketika kedua hal ini bercampur, sulit untuk mendengarkan karena seseorang membombardir dengan opini mereka seolah-olah itu adalah kebenaran.

Jadi, itulah tujuh dosa bicara yang mematikan. Namun, apakah ada cara positif untuk berpikir tentang hal ini? Tentu saja ada. Ada empat dasar yang sangat kuat yang bisa digunakan jika ingin bicara dengan kekuatan dan membuat perubahan di dunia. Untungnya, empat hal ini membentuk sebuah kata. Kata itu adalah "hail," yang berarti menyambut atau memuji dengan antusias.

Apa saja yang termasuk dalam kata "hail" ini? Yang pertama adalah kejujuran, berkata jujur dan jelas. Kedua, autentisitas, menjadi diri sendiri. Ketiga, integritas, melakukan apa yang dikatakan, menjadi orang yang bisa dipercaya. Terakhir, cinta, mengharapkan kebaikan untuk orang lain. Tidak berarti cinta romantis, tetapi keinginan untuk kebaikan orang lain.

Jika seseorang berdiri di atas empat dasar ini, kata-kata mereka akan diterima dengan antusias. Ini juga tentang cara seseorang mengatakan sesuatu. Semua orang memiliki alat yang luar biasa dalam suara mereka, dan ini adalah alat yang jarang digunakan secara maksimal.

Salah satu elemen penting dalam berbicara adalah register, atau nada suara. Suara dada memberikan kekuatan dan otoritas. Kemudian, ada timbre, atau rasa dari suara. Suara yang kaya dan hangat lebih disukai. Jika bukan itu suara seseorang, mereka bisa melatihnya dengan pelatih suara.

Prosodi adalah elemen lain yang penting. Ini adalah lagu dalam bahasa yang memberikan makna. Orang yang berbicara dengan nada datar sulit untuk didengarkan. Prosodi membantu menyampaikan arti dan emosi.

Kecepatan bicara juga penting. Seseorang bisa menunjukkan kegembiraan dengan berbicara cepat, atau menekankan sesuatu dengan berbicara lambat. Diam juga bisa sangat kuat. Tidak perlu selalu mengisi setiap jeda dengan "um" atau "ah". Pitch atau nada juga penting untuk menunjukkan emosi. Volume bisa menunjukkan kegembiraan atau membuat orang benar-benar memperhatikan.

Terakhir, semua ini sangat penting ketika seseorang berbicara dalam situasi penting, seperti pidato, lamaran, atau minta kenaikan gaji. Mereka harus mempersiapkan diri dengan baik, termasuk memanaskan suara mereka. Ada beberapa latihan pemanasan suara yang bisa dilakukan untuk membantu berbicara dengan lebih baik.

Jika seseorang bisa berbicara dengan baik, mendengarkan dengan penuh kesadaran, dan menciptakan lingkungan yang mendukung, dunia akan menjadi tempat yang lebih indah. Pemahaman akan menjadi norma, dan itu adalah ide yang patut disebarkan.

Jadi, mulailah dengan menghindari tujuh dosa bicara yang mematikan ini dan fokuslah pada kejujuran, autentisitas, integritas, dan cinta dalam setiap percakapan. Dengan begitu, seseorang bisa berbicara dengan kekuatan dan membuat perubahan positif di dunia.

Terima kasih sudah membaca artikel ini. Semoga bermanfaat dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita berbicara dengan kekuatan dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun