Intervensi 15 detik ini bisa punya dampak seumur hidup. Mengganti cerita self-blame Rian dengan cerita tentang kepercayaan diri, rasa aman, dan koneksi. Dan ini bukan hanya tentang Rian. Bayangkan jika suatu hari Sari mendapat telepon dari salah satu orang tuanya, atau menemukan surat dari mereka yang mengatakan bahwa mereka menyesali perilaku mereka di masa lalu dan ingin memperbaikinya. Itu mungkin tidak mengubah segalanya, tapi pasti mengubah sesuatu.
Jadi, jika kamu berpikir, "Anakku sudah lebih besar dari anak Sari" atau "Aku sudah melakukan hal yang lebih buruk," ingatlah: tidak pernah ada kata terlambat. Selalu ada waktu untuk memperbaiki. Ingat, cerita hidup anakmu lebih pendek dan lebih mudah diedit. Jika imajinasi tentang telepon dari orang tua itu bisa berdampak padamu, bayangkan dampak perbaikan nyata pada anakmu.
Memperbaiki adalah kunci. Tidak perlu menjadi orang tua yang sempurna, tapi menjadi orang tua yang selalu berusaha memperbaiki. Ini tidak hanya membangun hubungan yang lebih baik dengan anak-anak kita, tapi juga mengajarkan mereka bagaimana menjadi orang dewasa yang lebih baik. Dan itulah tujuan akhirnya. Terima kasih.