Mari kita coba latihan dengan struktur masalah-solusi-manfaat. Bayangkan kita harus menjelaskan tentang manfaat dari sebuah mainan anak-anak, misalnya Slinky. Kita bisa mulai dengan menyebutkan masalah, seperti "Banyak mainan anak-anak yang hanya memberikan hiburan sebentar dan kemudian dilupakan."Â
Lalu, kita beralih ke solusi dengan mengatakan, "Slinky adalah mainan yang sederhana namun sangat menarik karena bisa dimainkan dalam berbagai cara." Dan akhirnya, kita menyebutkan manfaatnya, "Dengan Slinky, anak-anak bisa belajar tentang fisika dasar, meningkatkan koordinasi tangan dan mata, serta mendapatkan hiburan yang tahan lama."
Melatih kemampuan berbicara spontan juga bisa dilakukan dengan permainan sederhana. Salah satu permainan yang bisa dicoba adalah "teriakkan nama yang salah."Â
Dalam permainan ini, kita melihat sekeliling dan menunjuk benda-benda sambil menyebutkan nama yang salah. Misalnya, menunjuk kursi dan berkata, "kulkas." Tujuan dari permainan ini adalah melatih otak kita untuk berpikir cepat dan keluar dari kebiasaan menimbun informasi.
Permainan lain yang bisa dicoba adalah "memberi hadiah imajiner." Dalam permainan ini, kita berpura-pura memberi hadiah kepada pasangan kita dan mereka harus membuka hadiah tersebut dan memberi tahu apa yang mereka dapatkan. Kemudian, kita harus merespons dengan alasan mengapa kita memberi hadiah tersebut.Â
Misalnya, jika pasangan kita berkata bahwa mereka menerima "unicorn hidup," kita bisa menjawab, "Aku tahu kamu suka hal-hal ajaib, jadi aku memberimu unicorn hidup."
Dalam situasi berbicara spontan, penting juga untuk memperhatikan audiens kita. Misalnya, jika kita berbicara dengan kelompok yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, kita perlu memahami ekspektasi mereka. Hal ini bisa membantu kita menyesuaikan gaya komunikasi kita agar lebih efektif dan tidak menyinggung perasaan mereka.
Untuk meningkatkan keterampilan berbicara spontan, kita juga bisa mengambil inspirasi dari dunia improvisasi. Dalam improvisasi, ada konsep "Yes, and..." yang berarti kita menerima apa yang diberikan oleh lawan bicara kita dan menambahkannya dengan informasi atau ide kita sendiri. Ini membantu kita tetap terbuka dan responsif dalam percakapan.
Kesimpulannya, berbicara efektif dalam situasi spontan adalah keterampilan yang bisa dipelajari dan ditingkatkan dengan latihan. Dengan mengelola kecemasan, mendengarkan dengan baik, menggunakan struktur dalam respon kita, dan berlatih dengan permainan sederhana, kita bisa menjadi lebih percaya diri dan efektif saat berbicara secara spontan.Â
Jadi, mari kita mulai berlatih dan lihat bagaimana kemampuan berbicara kita meningkat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H